Survei Sebut Pelecehan Online Terus Meningkat
- radicalparenting.com
VIVA.co.id – Berselancar di internet, mengirim pesan secara acak via online, atau daring sudah menjadi bagian keseharian sebagian orang pada era digital saat ini. Namun, kegiatan daring kini punya sisi yang perlu diwaspadai, sebab semakin banyak kasus pelecehan di internet.
Dikutip dari Ubergizmo, Rabu 12 Juli 2017, sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan, selama bertahun-tahun kasus pelecehan via online terus mengalami peningkatan.
Data memperlihatkan, sebanyak 41 persen orang dewasa di Amerika Serikat yang disurvei mengaku telah dilecehkan di media daring. Survei tersebut juga menemukan 66 persen responden menemui pelecehan daring terhadap penggunaan internet lainnya.
Sementara itu, dari segi jenis kelamin, studi itu menunjukkan wanita lebih cenderung dilecehkan secara daring, dengan angka 44 persen untuk kaum hawa dan 37 persen untuk kaum pria.
Studi itu menuturkan, pengguna internet wanita lebih cenderung dilecehkan secara seksual, buktinya dalam survei itu, 53 persen wanita melaporkan telah menerima gambar eksplisit yang tidak mereka kehendaki.
Angka pelecehan daring itu naik dari 2014. Data terakhir tiga tahun lalu menunjukkan, hanya ada 35 persen responden yang mengaku mendapat pelecehan secara daring. Dengan demikian, pelecehan daring telah meningkat sebanyak enam persen dalam tiga tahun. Perlakuan tak menyenangkan di media sosial ini meliputi serangan nama panggilan, ancaman fisik, pernyataan memalukan, dan pelecehan seksual.
Yang cukup menarik, studi tersebut juga menemukan bahwa online stalking, atau penguntitan secara daring dengan tujuan teror, bertahan pada angka tujuh persen selama bertahun-tahun. Bukti ini dinilai sebagai hal baik oleh para ilmuwan, apalagi media sosial seperti Facebook dan Twitter, mengenalkan banyak perangkat dan opsi untuk memblokir spammer dan troll. (asp)