Pemindai Mata di Smartphone Bisa Dibobol Hacker
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Fitur pemindai selaput pelangi atau iris scanner pada smartphone Samsung Galaxy S8 dibobol oleh hacker Jerman. Kejadian ini terjadi kurang dari sebulan, setelah ponsel keluaran terbaru Samsung itu meluncur ke seluruh dunia.
Sebuah video yang diposting oleh Chaos Computer Club, sebuah perkumpulan hacker yang terbentuk di Berlin pada 1981, menunjukkan fitur keamanan tersebut dapat terkecoh oleh mata buatan.
Mata buatan ini dibuat menggunakan printer dan lensa kontak yang sesuai dengan kelengkungan mata manusia. Selain itu, mata ini juga dibuat menggunakan gambar iris (selaput pelangi) yang diambil dengan kamera digital dalam mode malam hari. Juru bicara kelompok hacker, Dirk Engling, mengatakan risiko keamanan pengguna melalui pengenalan iris adalah lebih besar dari pada sidik jari.
"Kami kerap mengungkap temuan apapun. Jika Anda menghargai data di telepon dan mungkin ingin menggunakannya untuk pembayaran, mengaplikasikan pin-protection tradisional adalah pendekatan yang lebih aman daripada menggunakan fitur otentikasi tubuh," katanya sebagaimana dikutip dari The Guardian, Jumat 26 Maret 2017.
Dalam sebuah pernyataan, Samsung menyebut bahwa serangan itu memerlukan kombinasi situasi yang langka untuk membobol fitur keamanan iris.
"Ini memerlukan situasi yang tidak biasa. Seperti mendapatkan resolusi tinggi dari gambar iris pemilik smartphone dengan kamera IR, lensa kontak dan kepemilikan ponsel. Semua ini dilakukan pada saat yang bersamaan. Kami telah melakukan demonstrasi internal dalam situasi yang sama, sangat sulit untuk meniru hasilnya," kata keterangan tersebut.
Hack ini bahkan lebih sederhana. Hacker bahkan bisa menggunakan foto yang diambil dari Facebook, printer laser konvensional dan lensa kontak.
"Yang paling mahal untuk proses peretasan biometri iris ini adalah biaya untuk membeli smartphone Galaxy S8. Ironisnya, kami mendapatkan hasil terbaik dengan printer laser buatan Samsung," ungkap sang peretas.