E-Commerce Diretas, Kepercayaan Masyarakat Bisa Berkurang
- steelgateglobal.com
VIVA.co.id – Kasus peretasan akun sebuah eCommerce yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi perhatian banyak pihak. Ketua Umum Asosiasi eCommerce Indonesia atau idEA, Aulia Marinto, menuturkan pembobolan situs tersebut menimbulkan kerugian besar. Tak hanya materil, namun juga moril.
"Kasus kemarin menimbulkan kerugian dan membuat sebagian masyarakat kehilangan kepercayaan. Atau lebih parah lagi menggeneralisir orang-orang, membuat mereka berpikir tak mau lagi menjual dan membeli barang melalui situs jual beli online," ujarnya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Rabu, 12 April 2017 di Sahid Sudirman Center, Jakarta Selatan.
Menurutnya, peretasan itu terjadi lantaran adanya kelalaian dari pihak situs. "Keadaan seperti itu (hack) terjadi karena kelalaian, mungkin karena masalah personal. Ini tantangan untuk kita semua, untuk polisi juga. Semakin canggih polisinya, semakin canggih pula penjahatnya. Ini tak akan pernah hilang," ujarnya menambahkan.
Aulia mengungkapkan ada banyak faktor yang membuat hacker menjalankan misinya.
"Misalnya saja pelaku adalah oknum yang dengan sengaja mencari celah untuk memanfaatkan situs tersebut, demi keuntungan pribadi atau kelompok. Tapi yang harus kita bangun adalah awareness, bagaimana sebuah platform itu dibangun, bagaimana teknologi itu dibangun," paparnya.
Ia mengimbau agar publik tidak menghakimi situs eCommerce yang diretas itu.
"Jangan sampai kita menuduh dan kehilangan kepercayaan. Karena kalau situs itu terganggu, semua terganggu. Imbasnya ke publik juga. Situs itu kan tidak melayani satu orang, dia melayani banyak orang. Mereka (orang-orang) sudah mendapatkan banyak manfaat dari situ," ujarnya.
Pemerintah sendiri, kata Aulia, dalam peta jalan yang sedang dibuat, sudah memiliki seksi khusus mengenai cyber security. Sistem ini akan dimanfaatkan oleh para stakeholders dan pelaku bisnis, yang bergerak di bidang eCommerce, untuk mencegah terjadinya peretasan akun mereka.