Tren 2017, Teknologi Cloud Makin Populer
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Perusahaan perusahaan penyimpanan komputer dan manajemen data, NetApp memprediksi tren industri teknologi dan manajemen data pada 2017. Menurut NetApp, salah satunya yang bakal eksis tahun ini adalah teknologi komputasi awan atau cloud.
Country Manager NetApp Indonesia, Ana Sopia mengatakan, teknologi cloud telah banyak digunakan oleh organisasi untuk mendukung kebutuhan data mereka. Tersedianya layanan berbasis cloud memberikan akses yang mudah ke infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung inovasi.
Di Indonesia, adopsi cloud sudah banyak dilakukan oleh perusahaan yang telah menyadari keuntungan yang didapat dari menggunakan teknologi ini untuk bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan besar mulai memanfaatkan praktik-praktik pengembangan software dan informasi (DevOps) melalui cloud dalam rangka menguji sebuah aplikasi dengan menggunakan sampel data.
"Praktik ini (cloud) dianggap murah karena memungkinkan perusahaan berinovasi dengan harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang harus membuat data center sendiri," ujar Ana dalam pemaparannya di Fairmount Hotel, Jakarta, Selasa 7 Maret 2017.
Ana mengatakan, infrastruktur cloud berpotensi besar untuk mengubah bisnis, seiring semakin meningkatnya kesadaran perusahaan akan pentingnya proteksi data yang dapat ditawarkan oleh cloud.
"Saya percaya bahwa ke depannya akan semakin banyak pengambil keputusan bisnis yang memahami pentingnya penggunaan cloud dan bahwa data tidak bebas bergerak (data is not agile) sehingga rentan terhadap risiko, seperti kerusakan infrastruktur (kerusakan mekanis, kegagalan sistem, gangguan listrik) dan serangan siber (virus,malware, peretasan, phishing)" jelasnya.
Ketika perusahaan kehilangan data, maka perusahaan bisa kehilangan segalanya. Hal ini membuat banyak penyedia cloud menjadikan proteksi data sebagai sebuah layanan.
Bahkan, sebagian besar perusahaan cloud terus berinovasi untuk memberikan solusi proteksi data terbaik, misalnya dengan memastikan data center mereka sudah tersertifikasi dan teraudit, terletak di lokasi bebas gempa, memiliki berbagai sumber daya listrik dan berbagai sistem proteksi, dan manajemen risiko lainnya.
Data adalah mata uang baru
Tren teknologi informasi ke depan yaitu menjadikan data sebagai 'mata uang baru'.
Ana menyebutkan, ledakan data dalam ekonomi digital saat ini secara fundamental telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka.
"Data adalah sebuah mata uang baru yang berpotensi mengubah setiap aspek perusahaan, dari model bisnis, ke teknologi, dan harapan pengguna. Hal ini dapat dilihat lewat munculnya berbagai perusahaan seperti Gojek, Uber, dan Airbnb yang dibangun atas kendali terhadap berbagai sumber data," kata Ana.
Data juga menjadi sebuah faktor penting untuk mengambil keputusan untuk bisa menentukan kepada siapa perusahaan harus menargetkan pemasaran dan produk layanan jasa atau barang apa sajakah yang harus dikembangkan oleh perusahaan.