Email Spam Bangkit Kembali dan Merajalela
- seobook.com
VIVA.co.id – Perusahaan keamanan siber, Cisco, mengungkapkan bahwa sepanjang 2016 lalu tren serangan siber 'klasik' muncul kembali. Tren serangan klasik yang dimaksud yakni penggunaan adware dan email spam.
Dalam riset tahunannya itu, Cisco mencatat sebanyak dua pertiga atau 65 persen email yang beredar di dunia adalah spam. Dari angka itu, sekitar 8 sampai 10 persen email dimasukkan dalam kategori malicious atau berbahaya.
Email spam merupakan salah satu cara agar malware mewabah. Hal itu dianggap ikut andil dalam pembobolan lebih dari sepertiga perusahaan di 2016. Mereka pun kehilangan setidaknya 20 persen dari jumlah pelanggan, kesempatan bisnis dan pemasukan.
Cisco pun mengungkap, 90 persen dari perusahaan tersebut kini meningkatkan teknologi perlindungan dari ancaman cybersecurity dengan memisahkan fungsi IT dan security (38 persen). Ada juga yang menambahkan pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan (38 persen), dan menjalankan teknik mitigasi risiko (37 persen).
"Ini merupakan kesimpulan dari laporan Cisco dalam survei terhadap hampir 3 ribu chief security officer (CSO) dan security operations leader di 13 negara," kata John N. Stewart, Senior Vice President and Chief Security and Trust Officer Cisco, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 14 Februari 2017.
Di tahun 2017, Cisco meramalkan penjahat siber meningkatkan serangan terhadap aplikasi cloud. Selain itu volume spam diprediksi juga akan semakin meningkat. (ren)