Bahaya Pattern Lock pada Smartphone Terungkap
- www.mashable.com/Raymond Wong
VIVA.co.id – Penggunaan akses keamanan pattern lock untuk mengunci smartphone sudah banyak dipakai pengguna. Namun hasil studi menunjukkan penggunaan pattern lock malah menimbulkan celah berbahaya, jika tidak hati-hati.
Dikutip Mashable, Selasa 24 Januari 2017, hasil studi tim peneliti Lancaster University, Inggris, menunjukkan peretas bisa membobol smartphone pengguna hanya dengan menganalisis gerakan tangan dengan kamera tersembunyi serta software algoritma pengintaian khusus.
Dengan bekal pengintaian tersebut, peretas tak perlu melihat langsung layar smartphone untuk bisa membobolnya. Bahaya pattern lock makin mengintai sebab, fakta sekitar 40 persen pengguna Android memakai metode akses keamanan tersebut.
Dalam studi, peneliti bisa membobol pattern lock pengguna hanya menggunakan rekaman kamera smartphone tersembunyi dari jarak dua meter dari target korban. Pada pengujian, dari 120 pola penguncian khusus itu dari 215 pengguna, dan peretas sukses 95 persen membobolnya hanya dalam lima kali upaya. Laporan menunjukkan, setelah upaya yang kelima, sistem smartphone otomatis terkunci oleh kendali peretas.
Tim peneliti juga menggunakan percobaan membobol dengan menggunakan kamera Single Lens Reflex (SLR) dari jarak sembilan meter, hasilnya sukses. Dengan demikian, peneliti mengingatkan, peretas bisa sewaktu-waktu mengintai pengguna dan mencoba membobol pola akses keamanan pengguna Android.
Temuan lainnya, pola akses keamanan yang rumit sebenarnya malah lebih mudah untuk dibobol. Sebab sistem yang dimiliki peneliti mampu membobol nyaris semua pola kompleks dengan tingkat kesuksesan 97 persen pada upaya pertama. Sementara peneliti mampu membobol pola yang sederhana dengan tingkat kesuksesan 60 persen saja.