Huawei Bantah Kirim Data Pengguna ke China
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Berdasarkan temuan yang dilakukan perusahaan keamanan Kryptowire, ada jutaan smartphone berbasis Android yang diduga mengirimkan data pengguna ke Tiongkok. Kryptowire menduga hal itu dikarenakan sebuah software yang ditanam di ponsel pintar tersebut.
Software yang bernama Adups ini diperkirakan telah disematkan di lebih dari 700 juta unit smartphone berbasis Android. Kebanyakan smartphone itu adalah untuk segmen kelas bawah. Beberapa pabrikan yang diklaim menggunakan software dari Adups ini adalah Huawei dan ZTE.
Mengenai isu tersebut, Huawei pun angkat bicara. Menurut vendor asal Tiongkok ini, pihaknya selalu memperhatikan privasi dan keamanan pelanggan dengan sangat serius.
“Kami bekerja dengan tekun untuk menjaga privasi dan keamanan. Perusahaan yang disebutkan dalam pemberitaan baru-baru ini tidak termasuk dalam daftar pemasok resmi kami. Kami tidak pernah melakukan segala bentuk bisnis dengan mereka,” ujar Huawei melalui keterangan tertulis, Selasa, 22 November 2016.
Sebelumnya diberitakan, Kryptowire menuding software Adups telah melacak data lokasi dan panggilan yang masuk di smartphone pengguna. Yang paling parah, software tersebut juga memonitor pengguna secara diam-diam, bahkan mengirimkan data keyword pencarian, serta pesan teks pengguna ke server di China setiap 72 jam.
"Hampir semua smartphone yang berharga murah, atau biasanya diperuntukkan bagi segmen low-end memiliki software ini. Dikembangkan oleh perusahaan China berbasis di Shanghai, Adups Technology Company," ujar VP Product dari Kryptowire, Tom Karygiannis, dikutip The Verge, Rabu, 16 November 2016.
Namun Karygiannis tidak mengetahui pasti apa tujuan Adups mengirimkan semua data itu ke server di China, apakah untuk keamanan negara atau kepentingan iklan.
(mus)