Ditanya Soal BBM 100 Persen Indonesia, Blackberry Bungkam
- blackberry-fr.com
VIVA.co.id – Pernyataan Menkominfo yang menyebut Blackberry Messenger telah '100 persen merah putih' masih dipertanyakan kebenarannya. Belum ada pernyataan resmi terkait akuisisi BBM oleh perusahaan lokal Indonesia.
Saat dikonfirmasi kepada pihak Blackberry Indonesia, tidak ada satu pun yang mau menjawab. Bahkan Presiden Director PT Blackberry Indonesia, Kusuma Lienandjaja, menolak berkomentar lebih lanjut.
"Saya belum bisa beri komentar. Silakan lihat di press release Blackberry saja," ujar Kusuma, kepada Viva.co.id, Kamis, 29 September 2016.
Kemudian, untuk mempertegas usaha patungan yang dibuat Blackberry dengan PT Tiphone, Viva.co.id mencoba mencari informasi lebih lanjut kepada pihak Tiphone. Namun nihil.
"Semua pertanyaan harus di email ke PR agency Blackberry di Indonesia. Maaf ya, karena koordinasinya seperti itu," ujar Tan Lie Pin, atau Ibu Lili, Direktur Utama PT Tiphone.
Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengatakan layanan BlackBerry Messeger (BBM) sudah bertransformasi kepemilikannya menjadi ‘Merah Putih’. Rudiantara mengaku, proses 'kepindahan negara' BBM itu sudah diketahui sejak dua bulan yang lalu.
"Saya sudah tahu dua bulan lalu. Saya bicara dengan perusahaan Indonesia dengan BBM," ujar Rudiantara ditemui usai Rapat Kerja dengan DPR RI di Gedung Nusantara II Paripurna DPR, Jakarta, Rabu 28 September 2016.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo pada rapat kabinet bersama sejumlah jajarannya, mengungkapkan layanan pesan instan dari BlackBerry, yaitu BBM sudah 100 persen oleh Indonesia, sehingga bisa dijadikan platform asli Tanah Air.
"Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan e-commerce kita, baik ritel platform-nya, baik logistik platform-nya bisa nempel ke BlackBerry Messenger, khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," ucap Jokowi, seperti tertulisa dalam siara pers Istana.