Pengganti Samsung Galaxy Note 7 Kembali Bermasalah?

Logo Samsung.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo

VIVA.co.id – Samsung telah mengambil langkah cepat menukar Galaxy Note 7 lama dengan perangkat baru ke konsumen di berbagai negara. Penukaran tersebut karena Note 7 mengalami kasus yang membahayakan penggunanya.

Lantas, perangkat yang baru bebas dari masalah?

Wall Street Journal, dikutip oleh The Next Web, Selasa, 27 September 2016, mengatakan Samsung tidak 'mengambil hikmah' dari permasalahan baterai kemarin. Meski konsumen sudah mendapat pengganti, ternyata Note 7 edisi baru itu mengalami overheat (terlalu panas) dan bisa kehilangan daya dalam waktu cepat, bahkan saat dalam keadaan dicas.

Ketika diminta konfirmasi oleh Wall Street Journal, pihak Samsung tidak menjelaskan berapa banyak kasus overheat yang dilaporkan pengguna, atau apakah keluhan itu juga dilayangkan pengguna dari negara lain.

Hanya saja, Samsung mengatakan kepada WSJ jika isu tersebut tidak selalu berhubungan dengan baterai yang bermasalah. Insiden tersebut merupakan kasus berbeda yang tidak melibatkan produksi massal. Namun demikian, Samsung akan tetap melakukan penyelidikan terkait isu tersebut.

Pekan lalu, perusahaan elektronik itu baru mengirimkan sekitar 500 ribu unit untuk penukaran di Amerika Serikat. Sementara di Korea Selatan, yang tak lain tuan rumah Samsung, tengah mengurusi penukaran 200 ribu unit Note 7. Sedangkan perangkat yang terkena penarikan ulang mencapai 2,5 juta unit Note 7 dan tersebar di seluruh dunia.

Sebelumnya, di Korea Selatan, Samsung telah mengumumkan akan mengadakan peluncuran kembali Note 7 pada 28 September 2016. Namun, niat vendor tersebut harus tertunda hingga tiga hari, yakni 1 Oktober 2016.

Dilansir dari BGR, Samsung meminta maaf kepada konsumennya di Negeri Gingseng itu, yang merasa bingung terkait penundaan peluncuran Note 7. Disebutkan, Samsung akan memecahkan situasi krisis tersebut dengan cepat.

Belum jelas apa alasan di balik penundaan peluncuran kembali Note 7 itu di Korea Selatan. Namun, isu yang berkembang, Samsung terus memperhatikan sisi keamanan perangkat keluarga Galaxy itu agar tidak menimbulkan masalah kembali saat sudah berada di tangan konsumen.