Riset: Iklan Luar Ruangan Lebih Efektif dari Televisi
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id - Promosi iklan lewat media luar ruangan (out of home/OOH) ternyata lebih potensial dibanding mengenalkan produk dan jasa lewat media elektronik.
Temuan itu didapatkan lembaga penelitian marketing, Brand and Marketing Institute (BMI) dan agensi spesialis media luar ruang, Iconic, dalam riset tren iklan di kota padat seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). BMI dan Iconic melibatkan sebanyak 1010 responden di Jabodetabek.
General Manager BMI Research, Shandy Dwi Fernandi menyatakan, dari hasil riset, mereka menemukan promosi iklan OOH justru lebih efektif untuk mengenalkan produk dan jasa kepada konsumen. Meski, kata Shandy, iklan lewat televisi masih eksis, tapi nilainya beda tipis dengan OOH.
"Promosi lewat OOH mencapai 80 persen, satu tingkat di bawah televisi 83 persen, sementara online 55 persen dan media cetak hanya 20 persen," kata Shandy menjelaskan hasil riset di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2016.
Dia menjelaskan angka 80 persen iklan OOH itu muncul, dikarenakan tingkat mobilitas masyarakat di kota besar yang sebagian besar dihabiskan di tengah kepadatan lalu lintas atau di luar rumah.
"Mereka (responden) banyak menghabiskan aktivitas di luar rumah selama lebih dari 10 jam setiap harinya," kata dia.
Shandy menuturkan, OOH malah lebih menghemat pengeluaran pengiklan. Dalam hitungan BMI dan Iconic, untuk mempengaruhi 1.000 orang melalui iklan media luar ruangan hanya membutuhkan dana Rp2.100 saja. Sementara, biaya iklan di koran 83 kali lipatnya, televisi 28 kali lipatnya.
Dari hasil riset, General Manager Iconic, Khomeini menyatakan, perusahaannya akan terus mengembangkan bisnisnya.
Iconic saat ini telah memiliki 308.360 titik iklan yang bervariasi dari transportasi laut, udara, darat, pusat belanja, mal dan billboard.
"Potensi bisnis (OOH) mencapai Rp66,8 triliun per tahun," ujar Khomeini.