Hindari Kejahatan Seksual, Tinder Tolak Remaja Bau Kencur
- U-Report
VIVA.co.id – Sejak diluncurkan pada 2012, aplikasi kencan buta melalui daring (online), Tinder, mendapat perhatian masyarakat dalam mencari jodoh. Namun, kali ini, Tinder memberlakukan kebijakan khusus bagi remaja bau kencur atau di bawah usia 18 tahun.
Secara tegas, Tinder melakukan 'sweeping' kepada penggunanya yang kedapatan masih berusia di bawah 18 tahun.? Mereka dilarang keras untuk menggunakan aplikasi pencari jodoh itu.
Diberitakan Time, Jumat, 10 Juni 2016, mulai minggu depan, Tinder mewajibkan pengguna aplikasinya hanya bagi mereka yang sudah dewasa atau di atas 18 tahun. Sebelumnya, ketika diluncurkan, Tinder membolehkan penggunanya masih berusia 13-17 tahun, asal sesuai umurnya.
Perihal langkah yang diambil Tinder ini, perusahaan teknologi itu juga turut bertanggungjawab kepada penggunanya terkait pengalaman mencari jodoh di dunia maya. Setidaknya, Tinder mendapati lebih dari 11 koneksi di platformnya itu.
"Kami konsisten dengan tanggungjawab. Kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan kepada pengguna yang masih di bawah 18 tahun?. Kami percaya ini adalah kebijakan terbaik ke depannya. Perubahan ini berlaku minggu depan," ujar Tinder dalam pernyataan resminya.
?Bila kebijakan tersebut direalisasika maka Tinder harus merelakan kurang dari tiga persen dari jumlah penggunanya itu secara global. Juru Bicara Tinder Rosette Pambakian, mengatakan perusahaan telah meninjau keputusan tersebut sejak awal tahun dan rela menanggungnya.
Keputusan Tinder ini untuk mengurangi maraknya potensi risiko kejahatan yang terjadi pada anak-anak dari para predator seksual. Penjahat seksual bisa berpura-pura pada akunnya sebagai seorang remaja juga.
"Sejumlah faktor membuat kami melahirkan keputusan ini, tapi kami yakin telah melakukan kebijakan yang tepat," ucap Pambakian dilansir dari Tech Crunch.
(ren)