Isu Twitter Hapus Batas 140 Karakter Kembali Mencuat

Ilustrasi Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel

VIVA.co.id – Twitter tampaknya tengah memikirkan untuk menghapus pembatasan 140 karakter pada platform media sosialnya. Sebagian pengguna mengeluhkan minimnya ruang gerak karakter yang sedikit itu untuk saling berinteraksi.

Kabar terbaru, berdasarkan yang diberitakan CBS News, Selasa, 17 Mei 2016, Twitter tidak lagi menghitung karakter bagi mereka yang mengunggah foto dan link. Hal tersebut membuat penggunanya bisa menulis lebih banyak.

Disampaikan CBS News, dalam waktu dua pekan ke depan, jejaring sosial berlogo burung biru ini akan melakukan perubahan terhadap batasan kicauan atau tweet dari penggunanya. Santer isu yang beredar, Twitter akan keluar dari pakem 140 karakter yang menjadi ciri khasnya.

Isu tersebut bukan pertama kali menyelimuti perusahaan yang dipimpin oleh Jack Dorsey itu. Perubahan format tweet itu sudah terdengar beberapa bulan lalu, ketika Twitter dilanda stagnannya pertumbuhan jumlah pelanggan, ditambah dengan krisis keuangan.

Pada saat itu, Twitter mencari inovasi, salah satunya media sosial yang berdiri sejak satu dekade yang lalu ini, dikabarkan akan melebarkan batas pesan di fitur Direct Message hingga 10 ribu karakter maksimal. Namun, hingga saat ini, kabar itu belum terealisasi juga sampai mencuat kembali sekarang.

Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Jack Dorsey, mengatakan kepada CBS News, kalau perusahaannya akan mengambil kebijakan pada platformnya untuk mengatasi masalah yang dihadapi pengguna.

"Pada intinya, Twitter adalah pesan publik. Sebuah cara sederhana untuk mengatakan sesuatu kepada siapa pun bahwa semua orang di dunia dapat melihat langsung. Kami tidak memulai Twitter dengan 140 karakter. Kami menambahkan bahwa sejak awal untuk masuk ke dalam pesan SMS tunggal (160 karakter)," ujar Dorsey.