Awas, Banyak Data 'Hot' pada Ponsel Bekas
- VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati
VIVA.co.id – Saat ini teknologi ponsel pintar semakin berkembang. Namun sayangnya, masih saja konsumen kurang punya kesadaran mengenai cara memproteksi data pribadi yang sensitif.
Hal itu disimpulkan oleh perusahaana perangkat lunak, Avast, dalam beberapa survei lapangan yang telah dilakukan. Dalam pengecekan pada ponsel pintar bekas, Avast menemukan masih banyak data yang tertinggal dalam perangkat
Dalam survei tersebut, Avast mampu mengidentifikasi data pribadi yang sensitif pada ponsel pintar yang dijual di toko-toko ponsel bekas.
Pada uji coba pertama, Avast membeli 20 ponsel pintar di beberapa toko ponsel bekas. Kemudian dengan memakai perangkat lunak data recovery yang banyak tersedia, Avast berhasil menyelamatkan lebih dari 2.000 foto pribadi, email, pesan teks, faktur dan satu video dengan konten dewasa yang telah dihapus pemilik sebelumnya.
Dari kasus tersebut, pemilik ponsel sebelumnya diketahui ceroboh, lupa melakukan log out dari akun Gmail dan hal ini menimbulkan risiko pemilik baru diam-diam membaca atau mengirim pesan melalui akun tersebut.
Pada dua tahun sebelumnya, Avast bereksperimen serupa dengan ponsel yang dijual pemilik secara online di Amerika Serikat. Dalam eksperimen ini, Avast menemukan lebih dari 40 ribu foto pribadi, email dan pesan teks.
Dalam eksperimen yang terakhir, semua ponsel dibeli dari toko ponsel bekas, Avast menemukan 12 ponsel masih mengandung data pribadi pemilik sebelumnya. Dari semua yang telah disetel ulang, 50 persen masih mengandung data pribadi, dikarenakan ponselnya menggunakan Android versi lama yang memiliki fitur reset yang bermasalah.
Avast mengenalisa beberapa pemilik sebelumnya hanya menghapus data, tapi tanpa melakukan reset pabrik. Ini berarti data-data belum sepenuhnya terhapus, hanya referensi ke data tersebut yang telah dihapus. Beberapa pemilik sama sekali lupa menghapus data mereka atau me-reset ke setelan pabrik.
“Ponsel Android terbaru cukup aman dalam hal reset pabrik (factory reset), namun masih banyak ponsel dengan versi Android lama yang memiliki fitur reset yang kurang baik yang masih dijual,” ungkap Gagan Singh, President of Mobile, Avast Software dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 April 2016.
Avast menemukan beberapa orang lupa menghapus data pribadi dan me-reset pabrik sebelum menjual ponsel mereka. Untuk memastikan semua data telah dihapus, pemilik harus melakukan overwrite terhadap data-data mereka. Tanpa melakukan langkah-langkah ini, data pribadi mereka dapat diakses oleh pemilik baru.
Avast menganjurkan pemilik ponsel yang ingin menjual ponsel Android mereka untuk menginstal aplikasi Avast Anti-Theft yang tersedia gratis dan gunakan fitur ‘thorough wipe’ untuk menghapus data secara permanen. Avast Anti-Theft bisa diunduh secara gratis di Google Play. (ase)