Mastel: Pajak Harus Diiringi Insentif ke e-Commerce Lokal
- U-Report
VIVA.co.id – Ketua Masyarakat Telematika (Mastel) Kristiono, ikut bersuara mengenai wacana pemerintah untuk memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) cuma-cuma. Menurutnya, rencana tersebut perlu diiringi dengan dukungan pemerintah terhadap pemain e-commerce lokal.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kristiono, saat ditemui VIVA.co.id usai diskusi mengenai perkembangan e-commerce di Indonesia dan negara-negara ASEAN di Singgalang Room, Mercantile Athletic Club, Gedung WTC, Sudirman, Jakarta, Rabu 13 April 2016.
"Saya kira, harus ada insentif fiskal untuk pemain lokal, karena mereka masih terbatas soal capacity-nya. Diperlukan sentuhan dari pemerintah, misalnya permudah izin, tidak boleh dibuat ribet, dan jangan dibebankan terlalu banyak untuk fleksibilitas (pemain lokal) dan tumbuh," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, keberpihakan pemerintah terhadap pemain e-commerce sangat diperlukan di saat persaingan industri yang kian ramai. Mulai banyak e-commerce asing, dengan kekuatan globalnya yang bisa 'mengkerdilkan' perusahaan dagang online nasional.
"Saya kira, keberpihakan sangat penting, karena kalau tidak ada keberpihakan pemerintah, akhirnya tidak mampu bersaing dengan e-commerce global yang sangat kuat. Harus ada keberpihakan. Tidak mungkin (diberlakukan) level playing field," ucapnya.
Kristiono menambahkan, keberpihakan pemerintah yang lebih menganakemaskan perusahaan lokal ketimbang asing sudah dilakukan di negara lain. Artinya, pemerintah Indonesia tidak perlu sungkan untuk membantu pemain e-commerce lokal dalam melawan kedigdayaan pemain asing yang mulai masuk ke Indonesia satu per satu.
"Saya rasa, bagaimana pun juga harus ada keberpihakan pemerintah terhadap pemain lokal, atau nasional. Faktanya, hal tersebut, di negara lain juga dilakukan untuk mendorong industrinya. Jadi, harus dibantu oleh pemerintah," ujar mantan Dirut Telkom tersebut. (asp)