IDC: 2016, 34 Juta Smartphone Masuk ke Indonesia
Kamis, 17 Desember 2015 - 15:04 WIB
Sumber :
- http://www.gomuda.com/2015/01/5-fakta-menarik-penggunaan-smartphone.html
VIVA.co.id - PT International Data Corporation (IDC) Indonesia mengungkapkan prediksinya mengenai jumlah smartphone yang masuk ke Indonesia tahun depan. Disebutkan, smartphone yang masuk ke Tanah Air akan mengalami pertumbuhan, karena dampak dari permintaan pasar.
Dibandingkan dari tahun ini, maka 2016 nanti akan menjadi tahun pertumbuhan smartphone. Asalnya pun dari berbagai produsen smartphone di luar negeri. Disebutkan, tahun depan peningkatannya mencapai 21 persen dibanding 2015.
"Tahun ini jumlah smartphone yang masuk itu mencapai 28 juta unit. Tahun depan diperkirakan meningkat 21 persen. Jadi, sekitar 34 juta unit smartphone impor," ucap Senior Market Analyst, Reza Haryo ditemui VIVA.co.id
Baca Juga :
Dibandingkan dari tahun ini, maka 2016 nanti akan menjadi tahun pertumbuhan smartphone. Asalnya pun dari berbagai produsen smartphone di luar negeri. Disebutkan, tahun depan peningkatannya mencapai 21 persen dibanding 2015.
"Tahun ini jumlah smartphone yang masuk itu mencapai 28 juta unit. Tahun depan diperkirakan meningkat 21 persen. Jadi, sekitar 34 juta unit smartphone impor," ucap Senior Market Analyst, Reza Haryo ditemui VIVA.co.id
di Seribu Rasa Restaurant, Jakarta, Kamis 17 Desember 2015.
Disampaikannya, pada 2016, para produsen dari Tiongkok akan sangat agresif untuk mengembangkan pangsa pasarnya di Indonesia. Diketahui, produsen ponsel pintar asal negeri Tirai Bambu ini, di antaranya seperti Lenovo, Xiaomi, ZTE, dan lainnya.
"Kita lihat penyebarannya. Vendor Tiongkok ini makin agresif ke depannya. Di lihat dari demografinya (Indonesia) cukup luas dan konsumen ingin smartphone yang harganya terjangkau. Vendor dari Tiongkok ini mampu menjawabnya," kata dia.
Meski demikian, produsen smartphone global yang berasal dari luar Tiongkok juga turut menjadikan Indonesia pasar yang potensial. Begitu juga, merek lokal yang tak ingin Indonesia hanya dijadikan pasar bagi merek luar negeri.
"Secara komposisinya hampir sama. Apalagi, sekarang banyak vendor lokal yang sudah kuat," ucapnya. (asp)