Penggagas Bitcoin Diusulkan Terima Nobel

Bitcoin, salah satu dari Cryptocurrency, yang memanfaatkan Blockchain.
Sumber :
  • Gizmodo
VIVA.co.id - Nobel Ekonomi dianggap sebagai penghargaan bergengsi layaknya Nobel untuk bidang lainnya. Penerima penghargaan ini dianggap yang paling memberikan perubahan untuk ekonomi dunia.

Untuk tahun 2016 ini salah satu kandidat penerima Nobel bidang ekonomi adalah penggagas mata uang digital Bitcoin. Warga Jepang bernama Satoshi Nakamoto digadang berhak menerima hadiah Nobel ini.

Dilansir melalui Gizmodo
, Senin, 9 November 2015, Satoshi, yang menemukan Bitcoin sebagai mata uang di internet pada 2008, dianggap berjasa menemukan software Bitcoin. Sayangnya, Satoshi sangat jauh dari publikasi. Tidak ada orang yang tahu bagaimana profil dan wujud Satoshi sebenarnya.


Namun hal itu tidak menghentikan niat profesor jurusan keuangan asal UCLA, Bhagwan Chowdhry, yang menominasikan Nakamoto untuk hadiah Nobel Ekonomi 2016.


"Penemuan bitcoin, sebuah mata uang digital, merupakan hal yang revolusioner. Dia menawarkan banyak keuntungan melebihi mata uang fisik. Aman, mengandalkan kode kriptogafis dan bisa dibagi menjadi jutaan sub unit yang lebih kecil. Bahkan bisa dipindahkan secara aman dan instan ke mana saja di seluruh dunia melalui internet, tanpa melewati pemerintah, bank pusat, dan mediasi perbankan  seperti Visa, Mastercard, Paypal ataupun bank komersil lainnya. Mengurangi waktu jeda pengiriman dan biaya transaksi," ujar Chowdhry.


Menurut dia, di luar dari persepsi individu terkait dengan penyalahgunaan bitcoin, baik untuk kepentingan pencucian uang atau transaksi narkoba antarnegara, penemuan ini patut diacungi jempol. Chowdhry menganggapnya sebagai penemuan yang signifikan sekaligus pintar.


Sayangnya, agak sulit menghubungi Satoshi mengingat keberadaannya yang masih belum diketahui. Komite Nobel pun harus berupaya keras mencari dan mewawancara Satoshi.