Helm Ini Bisa Hilangkan Kantuk Saat Berkendara, Caranya?

Helm unik D-Tech, anti ngantuk buatan siswa SMA Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Seorang siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang berhasil memodifikasi sebuah helm motor dengan memfungsikannya sebagai pelindung kepala "anti ngantuk" selama perjalanan.


Cukup bermodal Rp150 ribu, siswa ini mampu mengintegrasikan sensor gerak ke dalam helm. Sehingga pengemudi dapat menerima pesan peringatan selama berkendara.


"Helm ini akan memberikan peringatan. Jadi pemotor yang ngantuk akan diingatkan (kalau ada bahaya)," ujar Sindoro Sindhu Khrisna, Siswa Kelas X SMAN 3 Kota Semarang, Senin 26 Oktober 2015.


Hasil karya yang dinamakan Helm D-Tech tersebut, diakuinya, merupakan penyempurnaan dari karya sebelumnya yang dirancang Sindhu saat masih duduk di Sekolah Menegah Pertama.


Menurut Sindhu, secara spesifik sensor yang dipasangnya di helm terbagi dalam beberapa bagian. Ia sendiri memasang di bagian kanan, kiri dan atas.

Sementara di bagian dalam rangkaian

diberi speaker kecil yang berfungsi memberikan peringatan suara terhadap respon gerakan yang datang secara tiba-tiba.


"Sensor yang dipasang bentuknya kotak kecil. Kelihatannya seperti helm biasa tapi ada sensor gerak yang memiliki fungsi khusus mengingatkan pengendara, " katanya.


Teknis kerja sensor gerak itu, lanjut Sindhu, adalah secara otomatis mengeluarkan suara di kedua telinga pemotor jika ada pergerakan. Seperti kendaraan yang datang di sebelah kanan dan kiri secara cepat dan mendadak.

Begitu juga suara peringatan berbunyi jika ada benda dari depan mendadak datang.


"Suara speaker itu saya rekam suara teman saya. Bunyinya kalau ada kendaraan datang dengan cepat. Kalau pelan, ya bunyinya pelan dan kadang tidak bunyi, " kata siswa yang memiliki hoby teknologi sejak kecil itu.


Menurutnya sensor-sensor yang dipasang dalam helm D-Tech ini akan memberikan sedikit waktu bagi pemotor jika sewaktu-waktu terjadi gangguan. Seperti pengendara mengantuk dan motor oleng ke kanan maupun kiri. Bahkan jika ada kendaraan dari depan yang mengancam menabrak si pengendara.


Untuk membuat alat ini, Sindhu dan dua rekannya hanya membutuhkan biaya Rp150 ribu saja untuk membeli perangkat sensor yang dipasang di bebearapa bagian helm. Biaya itu belum termasuk jenis helm yang dipakai untuk dipasangi sensor.


Putra pasangan Eko Pramono dan Aryana Budi Dewayani itu berharap, melalui alat ciptaannya, angka kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi motor mengantuk akan terkurangi. Terlebih, saat ini pengguna sepeda motor terus meningkat dari tahun ke tahun.


"Harapan kedepan ya bisa diproduksi massal dan bisa berguna. Kalau bisa diproduksi massal mungkin bisa lebih murah," kata dia. (ren)