Setahun Jokowi, 35 Petisi Change.org Belum Direspons
- www.change.org
VIVA.co.id - Direktur Kampanye Change.org di Indonesia, Arief Aziz, mengatakan, jelang satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, petisi terkait Jokowi ditandatangani oleh hampir 790 ribu pengguna Change.org.
Arief mengungkapkan, jumlah petisi tidak bisa menjadi patokan, kendati melimpahnya jumlah petisi yang dibuat pengguna setiap harinya. Bahkan, satu petisi bisa saja ditandatangani oleh satu atau dua orang.
"Jadi, sebenarnya jumlah petisi itu kurang tepat, tetapi jumlah tanda tangan yang lebih tepat," ujar Arief kepada VIVA.co.id, Senin 19 Oktober 2015 di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.
Arief mengatakan, sejumlah petisi telah ditanggapi oleh menteri-menteri terkait, dan juga Presiden Jokowi. Tetapi ada juga yang belum mendapat perhatian.
"Setidaknya ada 35 petisi dengan dukungan di atas 1.000 tanda tangan yang ditujukan kepada Jokowi dan masih menunggu untuk ditindaklanjuti," ujar Arief.
Kemudian, yang menjadi sorotan petisi lainnya adalah petisi untuk kapolri, para menteri dan badan lainnya.
"Kurang lebih hampir 790 ribu tanda tangan terhadap pemerintahan Jokowi, sebagian besar ke Presiden Jokowi langsung, kedua kapolri, ketiga ke menteri-menterinya dan keempat badan-badan lain," ujar Arief.
Change.org juga menemukan hal yang menarik terkait petisi yang ditujukan ke Presiden Jokowi. Platform petisi online itu menemukan jika Presiden Jokowi blusukan, pengguna petisi Change.org bisa mencapai seribu jumlahnya. Namun, pada hari biasa tanpa isu polemik, jumlah petisi hanya 20 hingga 30.
"Setiap hari cukup banyak, kurang lebih 20 sampai 30, itu kalau misal tidak ada kasus-kasus yang darurat. Seperti blusukan, dalam waktu satu hari bisa seribuan, yang buat petisi, jadi tergantung isu yang sedang berkembang," ujar Arief.
Terkait jumlah pengunjung Change.org, Arief mengungkapkan, setiap harinya bisa mencapai 40 ribu pengguna, yang mana setiap bulannya ditotal berjumlah 1,2 juta hingga 1,5 juta pengguna.
Tiga topik besar
Arief menyatakan, terdapat tiga topik yang menjadi sorotan dan mendapatkan banyak tanda tangan untuk petisi Change.org.
Pertama, Arief menceritakan, yaitu petisi mengenai Jaminan Hari Tua (JHT), yang dibuat oleh pengguna bernama Gilang Mahardi berdasarkan pengalaman pribadinya. Arief mengatakan, Gilang ingin mencairkan dana JHT kendati berhenti dari pekerjaannya dan ingin memulai bisnis.
"Pas dilihat, wah harus menunggu 10 tahun, bahkan sampai umur tua, umur 50-an," kata Arief menceritakan petisi Gilang.
Padahal, pria itu membutuhkannya segera. Kemudian, dikatakan Arief, Gilang itu mengabadikan pengumuman kebijakan JHT tersebut dan membuat petisi. Hanya selang beberapa hari, petisi JHT mendapat tanda tangan seratus ribuan lebih.
"Ini pun berujung pada Bapak Hanif Dhakiri (menteri ketenagakerjaan), merespons secara langsung bahwa kebijakan ini akan kami ubah dan sekarang sudah diubah," kata Arief.
Topik besar kedua yaitu mengenai investigasi pembunuhan Salim Kancil. Tanda tangan pun didapat sekitar 500 ribu lebih, petisi itu dibuat oleh seorang aktivis lingkungan.
Kemudian, topik petisi ketiga, kata Arief, yaitu mengenai penghentian kebencian rasial di internet yang mendapat perhatian atau tanda tangan dari 500 ribu lebih pengguna.