Rupiah Loyo, Twitter Siap Ambil Peluang Iklan
- REUTERS
VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang kian melemah membuat sejumlah industri 'goyang'. Namun, melemahnya rupiah dan perekonomian yang melambat malah menjadi peluang bagi Twitter.
"Keadaan ekonomi yang kurang baik bagi kami ini adalah sebuah peluang yang harus bisa dimanfaatkan Twitter," ujar Country Business Head Twitter Indonesia, Roy Simangunsong di Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
Roy mengatakan, dengan kondisi perekonomian yang lemah saat ini, para pengiklan dituntut untuk secara kreatif mencari inovasi dalam mencapai sasaran. Menurut dia, platform Twitter bisa menjadi 'dewa penolong' bagi pengiklan saat ekonomi melambat.
"Pengiklan harus mencapai audience secara aktif. Sementara Twitter secara efektif memiliki kemampuan tinggi dalam mencapai pelanggan. Makanya Twitter berikan inovasi itu," ujarnya.
Platform Twitter juga menjadi solusi saat banyak pengeluaran IT kecil dari para pengguna. Baginya, Twitter menjadi wadah yang bisa dimanfaatkan para pengiklan dan mitranya untuk mencapai pelanggan dalam kondisi ekonomi lemah seperti saat ini.
"Jadi meski spending IT kecil, Twitter tetap berpeluang besar. Bagaimana (pengiklan) menggunakan medium digital untuk bisa mencapai pelanggan yang lainnya."
Dalam upaya memperluas platform periklanan di pasar Indonesia, Twitter meluncurkan Twitter Audience Platform (TAP). Platform ini diharapkan bisa membantu pengiklan memperluas jangkauan audien serta meningkatkan keterlibatan pengguna. TAP menjangkau audien lebih luas melalui Twitter mau ribuan aplikasi lainnya.
(mus)