Ambisi Richard Brandson Adakan Satelit Internet Murah
- Spaceport America
VIVA.co.id - Perusahaan multinasional milik Richard Brandson, Virgin Group, berambisi menyediakan akses internet kecepatan tinggi dan murah ke wilayah dunia yang belum terakses internet.
Ambisi itu terangkum dalam gagasan OneWeb, proyek yang ingin memberikan layanan internet ke seluruh wilayah dunia secara terjangkau. Ambisi tersebut juga tak main-main, Virgin Group menggandeng perusahaan teknologi, Qualcomm, sebagai investor awal dalam meluncurkan ribuan satelit ke antariksa.
Melansir Phys.org, Senin 19 Januari 2015 disebutkan satelit OneWeb akan ditaruh pada orbit rendah bumi. Branson menyebutkan satelit ini sebagai satelit mikro sekelas satelit telekomunikasi.
Guna mewujudkan ide akses internet tinggi yang terjangkau, Virgin bakal meluncurkan satelit tanpa menggunakan roket. Opsi roket terbilang cukup menguras biaya.
Sebagai gantinya, Virgin bakal mengirimkan satelit ke antariksa dengan bantuan pesawat antariksa Virgin Galactic, yang sebelumnya dipersiapkan untuk misi wisata antariksa.
Branson mengatakan pengiriman satelit yang akan bertajuk program LauncherOne ini dianggap jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan roket.
"Kami bisa lepas landas setiap tiga atau empat jam, mengisi satelit lagi dan kemudian mengirimkannya lagi," ujar Branson dalam stasiun CNBC.
Dengan skema yang lebih efisien itu, bos perusahaan asal Inggris itu pada tahap awal bakal menempatkan 648 satelit.
"Dan jika berhasil, kami ingin mengirimkan 2.400 satelit, ujar dia.
Proyek ini dianggap bisa membantu setengah penduduk dunia yang belum memiliki akses internet berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU) per akhir tahun lalu.
Situs OneWeb menjelaskan mengapa skema ini dapat memberikan akses internet tinggi dengan terjangkau. Satelit mikro yang diluncurkan diklaim memberikan latensi rendah dan akses internet tinggi langsung ke terminal pengguna yang tersebar di seluruh dunia.
Dalam sistem ini, dengan dukungan jaringan operator seluler global akan menyediakan cakupan akses ke daerah pedesaan dan terpencil yang selama ini belum memungkinkan terakses jaringan terestrial.
Terminal OneWeb akan bertindak sebagai sel kecil dengan kemampuan penyediaan akses ke daerah sekitar melalui WiFi, LTE, 3G atau 2G, dengan menggunakan lisensi spektrum mitra operator.
Dukung Komunikasi Darurat
Menariknya, proyek OneWeb berjanji, selain menyediakan akses internet tinggi untuk ponsel, komputer atau tablet, jaringan ini bakal meningkatkan akses untuk layanan e-emergency dan pertolongan pertama dalam situasi bencana, kamp pengungsi atau daerah darurat lain.
Tentu saja proyek besar ini tak butuh biaya yang sedikit.
"Sejauh ini harga yang dikaitkan untuk awal hampir US$2 miliar (Rp25,3 triliun), tapi kami masih sangat kompetitif demi pengguna akhir," kata dia.
Kepada CNBC, Branson mengatakan ia ingin ide ini untuk mencapai dan menyediakan akses ke warga dunia. Ia juga ingin melakukan misi ini dengan harapan penerimaan berkualitas baik dengan harga yang baik pula.
"Senang untuk berbagi berita tentang proyek yang sangat menarik yang bisa mengubah dunia," kata dia dalam sebuah posting.
Baca juga: