Kusta, Penyakit Menular Tertua bagi Manusia?
Selasa, 4 Maret 2014 - 07:45 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Peneliti mengungkapkan bahwa penyakit kusta kemungkinan merupakan penyakit menular tertua dalam sejarah manusia. Akar penyakit ini sudah muncul sejak jutaan tahun lalu.
Ilmuwan Pusat Kanker MD Anderson University of Texas, Amerika Serikat menemukan dua bakteri kusta berasal dari bakteri leluhur yang sama sekitar 10 juta tahun lalu. Bakteri ini disebutkan pernah menyerang nenek moyang manusia dan hominid, kerabat manusia yang hidup belasan juta tahun lalu.
Bahaya penyakit ini begitu nyata. Setidaknya saat ini masih terdapat ratusan ribu kasus baru penyakit kusta di seluruh dunia setiap tahun. Penyakit ini menyerang kulit dan saraf penderita, dan jika tak segera diobati dapat menyebabkan cacat dan kematian.
Dilansir
Daily Mail
, Senin 3 Maret 2014, terkait kajian evolusi penyakit menular ini, sebenarnya pada 2008, ahli patologi Pusat Kanker MD Anderson, Xiang-Yang Han menemukan bakteri kusta baru dan telah menganalisis 20 gen Mycobacterium lepromatosis dan bakteri yang sudah dikenal Mycobacterium leprae.
Bersama Francisco Silva, peneliti University of Evolutionary Genetics Unit Valencia, Spanyol, Prof. Han menemukan ada dua bakteri yang berasal dari nenek moyang terakhir sekitar 10 juta tahun lalu.
Sebelum temuan itu, peneliti berkeyakinan nenek moyang bakteri mengalami evolusi reduktif besar yang berdampak pada tidak aktifnya sekitar 40 persen gen dalam genom itu.
Baca Juga :
Menurut catatan, usia tertua pseudogen (disfungsi gen) bakteri kusta menunjukkan ketidakaktivan gen mulai terjadi pada 20 juta tahun lalu. Pada periode itu dilihat sebagai titik nenek moyang bakteri kusta berpindah ke nenek moyang manusia awal dan beralih berkembang secara bebas.
Parasit ini bersembunyi dengan bermutasi atau menghapus molekul berbahaya, dengan tetap mempertahankan inangnya. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada kekebalan tubuh manusia.
Profesor Han dan Silva menyimpulkan kusta dapat dilihat sebagai konsekuensi alami dari parasit panjang. Ia mengaku penemuan agen kusta baru, Mycobacterium lepromatosis sebenarnya ak disengaja. Ia bersyukur itu membantu memperdalam pemahaman penyakit kuno.
"Secara khusus, menelusuri asal usul kusta melalui evolusi adaptif parasit bakteri kusta lebih mendalam, bukan hanya untuk penyakit tunggal, tapi juga bagi pemahaman yang lebih baik mekanisme di balik infeksi manusia lainnya," ujar dia. (art)