Kelompok Penyayang Binatang Sebarkan Virus?

Meski banyak petunjuk yang ditinggalkan, tidak ada alasan untuk meyakini bahwa kelompok penyayang binatang, PETA merupakan aktor yang ada di balik trojan tersebut.
Sumber :
  • symantec.com

VIVAnews - Setelah kecaman publik dan kampanye tertulis gagal menghentikan pengembang aplikasi game ‘Dog Wars’ untuk menghentikan pengembangan aplikasinya, kelompok pemrotes mengambil cara lain sebagai upaya menghentikan perkembangan game itu.

Mereka langsung menyasar para pengguna aplikasi itu untuk menyebarkan pesan mereka. Dari pantauan Symantec, sebuah kode trojan ditanam di dalam salah satu versi lawas dari Dog Wars yakni versi Beta 0.981 yang masih bisa ditemukan beredar di situs-situs warez. Versi game ini sendiri tidak dijumpai di situs resmi Android Market.

“Jika pengguna setuju untuk mengizinkan, termasuk mengirimkan SMS, aplikasi langsung diinstalasikan. Setelah selesai, icon aplikasi itu nyaris identik dengan aplikasi sesungguhnya, pada perangkat berlayar 3 sampai 3,5 inci,” kata Irfan Asrar, analis dari Symantec Security Response, 23 Agustus 2011.

Aplikasi ini, kata Irfan, sangat serupa dan sulit dibedakan. Namun jika pengguna lebih teliti, icon milik aplikasi yang mengandung trojan yang diberi nama Android.Dogowar itu menggunakan logo yang bertuliskan PETA, bukan BETA.

Secara internal, kode trojan itu diinjeksikan sebagai paket yang disebut dengan ‘Dogbite’ dan setelah menginfeksi, ia akan menjalankan service di background bernama ‘Rabies’ yang akan menjalankan fungsionalitas utama dari aplikasi itu.

Setelah ia bekerja, program akan mengirimkan pesan teks pada siapapun yang ada di daftar kontak perangkat itu dengan pesan: “Saya menikmati menyakiti hewan kecil, saya pikir Anda harus tahu itu.” Aksi berikutnya dari aplikasi itu adalah mengirimkan SMS ke 73822 dengan pesan ‘text’.

Untungnya, sejauh ini trojan itu hanya berjalan pada perangkat yang beroperasi di Amerika Serikat. Pesan SMS yang terakhir itu dikirimkan sebagai upaya untuk mendaftarkan ponsel ke layanan yang digelar oleh organisasi penyayang binatang, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA).

Meski banyak petunjuk yang ditinggalkan, Irfan memperkirakan, tidak ada alasan untuk meyakini bahwa PETA merupakan aktor yang ada di balik trojan tersebut. “Kemungkinan, ini merupakan pekerjaan seseorang yang berusaha mengaitkan apliasi ini dengan PETA atau untuk meraih simpati dari lembaga tersebut,” ucapnya.