Groupon Siap Masuk Bursa

Pialang Gembira
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVAnews - Menyusul langkah LinkedIn dua pekan lalu, situs social buying Groupon telah mendaftarkan diri untuk go public, Kamis 2 Juni 2011. 

Menurut dua orang sumber New York Times yang mengetahui masalah ini, debut Groupon di lantai bursa diharapkan bakal menyerap dana sebesar US$3 miliar.

Perusahaan ini diperkirakan memiliki valuasi sekitar US$30 miliar (sekitar Rp256 triliun), melampaui valuasi Google saat IPO pada 2004. 

Groupon adalah situs yang menawarkan kupon diskon kepada para penggunanya. Popularitas perusahaan yang bermarkas di Chicago itu naik begitu singkat. Tak lama setelah didirikan, Groupon mengukir pendapatan sebesar US$94 juta (sekitar Rp800 miliar) pada 2008. 

Dua tahun kemudian, pendapatannya membengkak menjadi US$713 juta (sekitar Rp6 triliun). Kini, perusahaan itu memiliki lebih dari 7.000 karyawan dan 83 juta anggota di 43 negara. Pada kuartal pertama tahun ini, Groupon melaporkan pendapatan sebesar US$644,7 juta.

Pada 2010, berdasarkan sesi pendanaan yang dilakukan oleh lembaga investasi Rusia D.S.T. Global, Groupun diperkirakan bernilai US$1,4 miliar. Groupon juga sempat menolak tawaran akuisisi dari Google senilai US$6 miliar atau sekitar Rp51 triliun pada Desember 2010.

Kini, dengan valuasi sekitar US$30 miliar, Groupon akan melampaui debut Google saat IPO. Pada IPO Agustus 2004, Google menyerap dana sebesar US$1,67 miliar dan mencatat nilai valuasi sebesar US$27 miliar (sekitar Rp230 triliun). 

Pada sebuah surat pernyataannya kepada para investor, Chief Executive Groupon, Andrew D Mason, menyorot peluang pertumbuhan perusahaan, namun mewanti-wanti agar mereka tidak terlalu menaruh harapan terlalu tinggi pada keuntungan perusahaan. 

“Saat melihat peluang untuk berinvestasi jangka panjang, kita jangan terlalu menghiraukan konsekuensi jangka pendek,” kata Mason dikutip dari NYTimes.

Saat ini, pemegang saham terbesar Groupon adalah Co-founder dan anggota dewan direksi Eric P Lefkofsky, yang memiliki 64,1 juta saham, atau sekitar 21,6 persen saham perusahaan senilai miliaran dolar AS. 

Selain itu, lembaga modal ventura Accel Partners, yang berinvestasi di Groupon pada November 2009, memiliki 5,6 persen saham. Sementara itu, Mason, mengendalikan 7,7 persen saham perusahaan. Groupon, yang akan diperdagangkan dengan kode “GRPN,” menunjuk Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan Credit Suisse sebagai underwriter pada IPO tersebut.

Selain Groupon, dua orang sumber yang tidak bersedia disebutkan juga mengatakan bahwa perusahaan game Zynga juga tengah bersiap mendaftarkan IPO dengan perkiraan nilai valuasi lebih dari US$10 miliar.

Sementara itu, Facebook, yang baru-baru ini menggalang investasi sebesar US$1,5 miliar diharapkan untuk mendaftarkan IPO tahun depan. Sekarang, Facebook memiliki valuasi sebesar US$80 miliar.

Gelombang go public itu mengikuti IPO LinkedIn di Wall Street dua pekan lalu. Pada hari pertama perdagangan, saham LinkedIn melejit hingga lebih dari dua kali dari yang ditawarkan.

“Pasar seringkali adalah para peramal yang baik, dan saya pikir ini baru awal dari kiprah jejaring sosial,” kata Bing Gordon, seorang pemodal ventura sekaligus direktur pada perusahaan game Zynga. (art)