Ada 'Sentuhan' ZTE di Jaringan Telekomunikasi Milik Telkomsel

- Pixabay
Jakarta, VIVA — Teknologi 5G mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan di Indonesia untuk berinvestasi di kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sebagian perusahaan besar bersedia mengalokasikan anggaran untuk implementasi dan operasionalisasi di kedua teknologi tersebut.
Adopsi AI telah menjadi sebuah keniscayaan di era digital. Kehadiran teknologi ini tidak hanya meningkatkan produktifitas bisnis perusahaan, tapi juga mampu menekan efisiensi.
Telkomsel dan ZTE sepakat menerapkan teknologi AI di seluruh jaringan telekomunikasi milik anak usaha Telkom itu, termasuk menghadirkan native AI baseband pertama di industri ini.
Teknologi tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi, memastikan kualitas layanan hingga ke tingkat pengguna individu, serta menghadirkan kemampuan pemeliharaan jaringan berbasis AI (AI-based Operations and Maintenance).
Keduanya juga akan memodernisasi solusi 5G-LAN dan FTTR-B (Fiber to the Room-Business) guna menghadirkan konektivitas perusahaan yang lebih cepat, stabil, dan fleksibel.
Bukan itu saja. Untuk menjawab tantangan dalam penerapan jaringan broadband privat bagi sektor industri, Telkomsel dan ZTE menghadirkan solusi ultra-compact private network, yang dilengkapi kartu NodeEngine untuk meminimalkan kebutuhan infrastruktur tambahan, tapi meningkatkan efisiensi, keamanan, dan produktivitas bisnis.
Direktur Jaringan Telkomsel, Indra Mardiatna, mengaku terus mengadopsi teknologi terbaru yang dapat menghadirkan jaringan yang lebih cepat, andal, dan efisien.
"Kolaborasi ini memungkinkan kami menerapkan AI dan solusi jaringan terkini agar pelanggan, baik individu maupun korporasi, dapat merasakan manfaat konektivitas yang lebih cerdas dan adaptif," ungkap dia, Senin, 10 Maret 2025.
Senior Vice President ZTE, Mei Zhonghua, percaya bahwa teknologi bisa mampu menjawab tantangan nyata di lapangan, baik dalam skala industri maupun bagi pelanggan.
"Berbagai teknologi baru ini dapat menjadi katalis transformasi digital, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pertumbuhan bisnis," paparnya. Adapun kerja sama kedua perusahaan ini ditandai dengan penadatanganan nota kesepahaman (MoU) pada ajang Mobile World Congress atau MWC 2025, Barcelona, Spanyol.