Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan AI

Menkomdigi Meutya Hafid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pemerintah menetapkan 5 prioritas dalam strategi pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) nasional, yakni layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta, pengembangan kota pintar, dan ketahanan pangan.

Dalam bidang pelayanan kesehatan, i​​​​​​a menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggunakan AI untuk mendukung upaya perluasan akses layanan dan peningkatan akurasi diagnosis.

"Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen rumah sakit," katanya, Senin, 23 Desember 2024.

Menkomdigi juga mengatakan kalau model prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal atau 4P diterapkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan.

Selain itu, ia menyampaikan, AI merupakan bagian dari motor perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Dalam hal ini, beberapa lembaga pemerintahan telah melakukan pengolahan data berbasis AI untuk mengurangi waktu dan biaya operasional.

Meutya Hafid mengatakan bahwa pemerintah pada 2025 akan meluncurkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian.

"Di Kemenkomdigi khususnya, dalam melaksanakan pengawasan terhadap konten negatif juga sudah menggunakan AI," jelas dia.

Menurutnya, AI digunakan dalam pelaksanaan pendidikan talenta, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan individu.

Penerapan metode pembelajaran mandiri dan penyediaan materi pelatihan di platform online menghadirkan fleksibilitas akses bagi peserta pendidikan.

Menkomdigi mengatakan, integrasi dan pengelolaan lalu lintas data berbasis AI diterapkan dalam pengembangan mobilitas kota pintar atau smart city.

"Untuk smart city, kami sudah bekerja sama dengan ITB, karena mereka melakukan pemeringkatan dan juga analisa terhadap kota-kota yang sudah menjalankan pelayanan berbasis digital," ungkapnya.

Meutya Hafid juga menyampaikan bahwa AI digunakan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan melalui optimalisasi produktivitas pertanian tanaman pangan dan pengelolaan lahan pertanian.

Teknologi berbasis AI dalam hal ini antara lain dimanfaatkan dalam pembuatan prakiraan cuaca dan iklim serta proyeksi rantai pasok makanan dan logistik.

"Kita pahami bahwa AI akan terasa di segala lini. Tapi, kalau boleh kita memilih fokus dulu yang perlu disiapkan di antaranya adalah yang terkait dengan ketahanan pangan nasional," tegas Menkomdigi Meutya Hafid.