Hong Kong Siap Bantu Indonesia Wujudkan Smart City
- VIVA/Lazuardhi Utama
Jakarta, VIVA – Kota pintar atau smart city mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Pemerintah juga sudah menyiapkan Peta Jalan Digital sebagai panduan strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang mencakup tiga aspek utama.
Pertama, penyediaan infrastruktur di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan terus ditingkatkan untuk mendukung transformasi digital di seluruh Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi satelit. Kedua, pengelolaan spektrum frekuensi, standard perangkat, dan layanan publik akan dikelola secara efisien dan efektif untuk mendukung pembangunan smart city.
Ketiga, pemerintah akan menetapkan standard perangkat TIK dan layanan publik yang kompatibel dengan teknologi digital untuk memastikan penggunaan yang optimal dalam berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
Indonesia bersama negara ASEAN dapat memanfaatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan dan bisnis internasional untuk mengumpulkan dana serta menarik investasi untuk mengembangkan berbagai sektor seperti smart city, memajukan sektor manufaktur, dan meningkatkan inisiatif dalam hal keberlanjutan.
"Hong Kong juga pintu masuk para pebisnis yang ingin melakukan ekspansi di kawasan China Daratan dan Asia Timur. Kami berusaha untuk menghubungkan dan menciptakan peluang bisnis antara Indonesia dan Hong Kong," kata Direktur HKTDC untuk Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, Ronald Ho, di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024.
Hong Kong secara konsisten menduduki peringkat tinggi dalam hal kebebasan ekonomi dan daya saing dalam hal skema perdagangan dan investasi, sistem pajak yang sederhana dan relatif rendah, serta aliran modal dan barang yang lebih terbuka sehingga menawarkan lingkungan bisnis dan investasi yang sangat menguntungkan.
Pada 2023, Hong Kong menempati peringkat ketiga sumber realisasi investasi luar negeri Indonesia. Di tahun yang sama, Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-6 bagi Hong Kong.
Soal investasi bilateral, pada akhir 2022, Hong Kong menjadi investor terbesar ke-5 di Indonesia, setelah Singapura, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Belanda, dengan total investasi luar negeri (FDI) sebesar US$17,8 miliar (Rp285 triliun)
Di tahun yang sama juga, Hong Kong merupakan sumber FDI terbesar ke-3 di ndonesia, setelah Singapura dan China Daratan, dengan aliran investasi FDI sebesar US$2,4 miliar (Rp38 triliun).
Akan hadir lebih dari seribu perwakilan pengusaha terkemuka serta pemerintahan. Mereka siap untuk berbicara terkait beragam peluang bisnis di Asia yang meliputi berbagai sektor, termasuk keuangan, smart city, teknologi dan transportasi, green economy, serta lainnya.
Event ini juga akan dihadiri sekitar 20 startup dan penyedia layanan jasa dari Hong Kong untuk menunjukkan inovasi dan solusi terbaik mereka lewat Business Support Zone dan InnoVenture Salon yang diharapkan dapat menciptakan peluang serta kolaborasi bisnis dengan perusahaan dari Indonesia.
TBTHK mempunyai tujuan untuk mempromosikan Hong Kong sebagai pusat bisnis dan investasi yang dapat diandalkan, khususnya menghubungkan para pebisnis dari Indonesia untuk meraih dan menciptakan peluang bisnis di kawasan Asia Timur, seperti Guangdong-Hong Kong-Macau-Greater Bay Area (GBA) maupun negara Asia lainnya.