Program Ini Berikan Dampak Lebih Luas

Ilustrasi talenta digital.
Sumber :
  • agendaNi

Jakarta, VIVA – Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui Program Digital Access, bekerja sama dengan mitra pelaksana lokal, BerdayaBareng, menyelenggarakan pelatihan literasi digital dan keuangan tahap ketiga untuk perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas di tiga wilayah baru di Indonesia Timur.

Ketiga wilayah tersebut adalah Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diluncurkan pada 2022, program ini bertujuan menciptakan komunitas digital dan kreatif yang inklusif di Indonesia Timur dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi kelompok marjinal.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matthew Downing, mengakui peran penting akses dan literasi digital dalam memberdayakan kelompok marjinal, serta rangkaian pelatihan yang digelar Digital Access merupakan kelanjutan dari upaya menjembatani kesenjangan digital di Indonesia Timur.

"Saya berharap kolaborasi ini dapat memperkuat masa depan yang inklusif secara digital," kata dia. Sementara itu, Pendiri BerdayaBareng, Pratiwi Hamdhana AM, menyampaikan jika Program Digital Access memberikan dampak lebih luas.

Ilustrasi karya seni digital.

Photo :
  • Pixabay

Ilustrasi karya seni digital.

Photo :
"Dengan memperluas jangkauan program ke NTT, NTB dan Sulawesi Tengah, kami dapat menciptakan ekosistem digital yang memberdayakan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital," ungkapnya.

Tahap sebelumnya telah menjangkau wilayah lain di Indonesia Timur, termasuk Makassar, Gowa, Maros, Manado, Kendari, Balikpapan, dan Samarinda. Tahap ketiga ini melibatkan 10 fasilitator lokal dan 500 peserta yang telah mengikuti pelatihan online pada Oktober 2024.

Pelatihan mencakup literasi digital dasar, pengembangan kreatifitas, dan komunikasi efektif. Program ini akan dilanjutkan dengan sesi tatap muka pada 11–15 November 2024, fokus pada literasi digital dan keuangan tingkat menengah.

Yang membedakan tahap ini dari sebelumnya adalah pendekatan pentahelix, dengan melibatkan aparatur sipil negara (ASN) dari tiga provinsi, yaitu NTB, NTT, dan Sulawesi Tengah dalam pelatihan. Partisipasi mereka diharapkan dapat menjembatani inisiatif transformasi digital antara pemerintah dan masyarakat, mendukung perubahan sistemik yang berkelanjutan.