Di Bulan Banyak Air, Kata PSI

Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • First Post

Jakarta, VIVA – Dalam analisis baru, ilmuwan telah menemukan bukti adanya air di seluruh Bulan. Para ilmuwan dari Planetary Science Institute (PSI) mengamati ulang peta mineralogi Bulan, yang menunjukkan bahwa molekul air tersebar jauh lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Peta mineral ini, yang diambil dari sisi dekat dan jauh Bulan oleh pesawat ruang angkasa Chandrayaan-1 milik India antara 2008 dan 2009, menunjukkan bahwa bagian paling cerah dari pengorbit Bumi tampaknya mengandung air yang tidak diharapkan ada di sana.

"Para astronot mungkin dapat menemukan air, bahkan di dekat khatulistiwa, dengan memanfaatkan daerah-daerah yang kaya air di Bulan di masa depan. Sebelumnya, kami memperkirakan hanya wilayah kutub, khususnya kawah-kawah yang sangat gelap, yang dapat ditemukan air dalam jumlah banyak," kata Ilmuwan Senior PSI, Roger Clark, seperti dikutip dari situs Futurism, Rabu, 25 September 2024.

Sebagaimana dicatat dalam siaran pers PSI, spektrometer pencitraan Chandrayaan-1 pada dasarnya mencari tanda-tanda warna air dan hidroksil atau OH, yang mengandung satu oksigen dan satu hidrogen, berbeda dengan dua yang ditemukan dalam H2O — dalam sinar Matahari yang dipantulkan dari permukaan Bulan.

Sementara kamera biasa hanya dapat melihat tiga warna — merah, biru, dan hijau — spektrometer seperti yang ada di wahana pengorbit India yang diluncurkan 16 tahun lalu dapat melihat 85 warna, yang mencakup spektrum tampak dan inframerah.

Akhirnya, para peneliti menemukan warna yang konsisten dengan air dan hidroksil di hampir semua tempat yang mereka lihat, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit di peta dari kawah Bulan, atau cekungan dampak vulkanik yang menandai bagian termuda Bulan.

Yang lebih menariknya lagi, PSI juga menemukan bahwa batuan yang digali dari meteor yang menghantam Bulan paling kaya akan air — tetapi kawah yang ditinggalkannya cenderung memiliki lebih banyak hidroksil daripada H2O, yang menunjukkan bahwa setelah terpapar, air bawah permukaan Bulan dapat menguap dan meninggalkan patina OH.

"Kami melihat permukaan Bulan dengan geologi kompleks dengan air yang signifikan di bawah permukaan dan lapisan permukaan hidroksil. Aktivitas kawah dan gunung berapi dapat membawa material kaya air ke permukaan, dan keduanya diamati dalam data Bulan," jelas Clark, ilmuwan senior PSI.

Penemuan ini bahkan dapat memiliki implikasi bagi penjelajah Bulan di masa depan, yang mungkin dapat memanaskan batuan Bulan untuk mendapatkan air. "Mengetahui lokasi air tidak hanya membantu memahami sejarah geologi Bulan, tapi juga di mana astronot dapat menemukan air untuk hidup di masa mendatang," paparnya.