Pager dan Walkie Talkie Meledak di Lebanon, Israel: Pencapaian Luar Biasa! Era Baru Perang Dimulai
- Visiplex
Beirut, VIVA – Ratusan Pager dan walkie talkie milik milisi di seluruh Lebanon meledak secara mendadak selama dua hari berturut-turut pada 17 dan 18 September 2024.
Laporan dari Menteri Kesehatan Lebanon, jumlah korban yang tewas ketika Pager digunakan oleh anggota kelompok bersenjata pada Selasa, 17 September 2024 adalah 12 orang.
Kemudian satu hari kemudian, terjadi ledakan gelombang kedua pada Rabu, 18 September yang menewaskan 20 orang, sehingga total korban tewas menjadi 32 orang.
Sedangkan untuk korban luka-luka akibat ledakan di Lebanon mencapai 2.800 orang termasuk beberapa wilayah lainnya.
Dilansir CNN, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Kelompok Hizbullah menyalahkan Israel sebagai dalang dibalik serangan mematikan Pager yang meledak di seluruh Lebanon itu, PM Lebanon mengutuk keras terorisme Israel.
"Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan resminya.
“Musuh yang berbahaya dan kriminal ini pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal atas agresi yang berdosa ini, baik yang penting maupun yang tidak penting,”lanjutnya.
Meskipun Israel menolak berkomentar secara terbuka, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pun pada Rabu, 18 September 2024 memperingatkan bahwa era baru perang sedang dimulai
“Pencapaian luar biasa dari militer dan badan intelijen. Kita berada di awal era baru dalam perang ini dan kita perlu menyesuaikan diri,” Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikutip CNN.
Seorang sumber Israel yang paham dengan keamanan nasional mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin meningkatkan tekanan pada pemerintah setelah ancaman roket Hizbullah dari Lebanon selatan.
Israel kemudian menetapkan tujuan perang baru untuk mengembalikan penduduk utara Israel ke rumah mereka di dekat perbatasan yang telah lama dipahami sebagai kebutuhan politik.
Diberitakan sebelumnya, Hizbullah mengatakan sejumlah Pager digunakan untuk komunikasi, mereka tidak memanfaatkan ponsel lantaran risiko dietas dan dilacak mendadak.
Namun Pager yang meledak di Lebanon itu merek perusahaan asal Taiwan Gold Apollo. Pendiri perusahaan Taiwan Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang dengan tegas membantah perusahaannya ada hubungannya dengan serangan tersebut.
Hsu menegaskan telah memberikan lisensi merek dagangnya kepada sebuah perusahaan di Hungaria yang bernama BAC Consulting untuk menggunakan nama Gold Apollo pada pager mereka sendiri
Kepala hak asasi manusia PBB mengutuk serangan tersebut, ia menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional dan mendesak dilakukan investigasi yang independen, menyeluruh, dan transparan.