Menyulap Eceng Gondok
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta, VIVA – Eceng gondok atau Eichornia crassipes adalah tumbuhan yang hidup di air tawar atau biasa dikenal dengan istilah gulma. Eceng gondok dapat tumbuh karena menyerap nutrien pada perairan air tawar.
Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat dan dapat merusak lingkungan perairan karena menyebabkan pendangkalan.
Selain itu, tanaman gulma ini dapat menyebabkan aerasi karena menghalangi sinar Matahari yang akan masuk ke perairan. Meski begitu, eceng gondok mampu menyerap logam-logam berat seperti Cr, Pb, Hg, Cd, Cu, Fe, Mn, Zn.
Akibatnya, tanaman ini dapat mengolah air buangan dari domestik dengan tingkat efisiensi tinggi. Kendati dianggap sebagai gulma, namun eceng gondok memiliki manfaat positif. Satu di antaranya dapat diolah menjadi kerajinan.
Daerah tersebut telah menyulap eceng gondok menjadi kerajinan tangan. Mulai dari tikar, tas, keranjang, pigura, sandal, dan gantungan kunci. Penjualan kerajinan dari eceng gondok banyak disukai masyarakat.
BRI Life memberikan bantuan untuk mendukung kelangsungan UMKM, antara lain pelatihan legalitas usaha, pengajaran keuangan dan pemasaran secara digital, serta pendampingan dan pembentukan pojok digital (sentra penjualan digital).
Lalu, peralatan dan perangkat digital sebagai penunjang penjualan, sosialisasi asuransi, serta pemberian produk asuransi mikro Pijar secara cuma-cuma. Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto mendorong agar produk lokal eceng gondok dapat bersaing sehingga masuk ke pasar global.
"Kami mengajak semua perajin eceng gondok melek digital dan kewirausahawan, sehingga mampu meningkatkan penjualan karena selama ini mereka terkendala dalam memasarkan produk-produknya," kata dia.