Air Ditemukan di Atmosfer Dewa Perang
- Live Science
VIVA Tekno – Para astronom mungkin telah menemukan adanya air di atmosfer sebuah planet yang sangat panas dan juga salah satu yang paling kaya akan logam yang pernah ditemukan.
Penemuan ini dapat membantu mengungkap misteri pembentukan planet tersebut. Planet ekstra-surya ini dikenal sebagai HD 149026 b atau "Smertrios," yang berarti "Penyedia" dalam tradisi Gaelic, di mana ia dihormati sebagai dewa perang. Smertrios mengorbit bintang subraksasa kuning HD 149026, yang terletak sekitar 247 tahun cahaya dari Bumi.
Smertrios berjarak sekitar 4 juta mil dari bintangnya, menyelesaikan orbit dalam kurang dari tiga hari Bumi.
Dengan ukuran sekitar tiga perempat dari Jupiter, planet ini digolongkan sebagai "Saturnus panas," sebuah jenis planet gas raksasa yang mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.
Kedekatan Smertrios dengan bintangnya membuatnya terkunci secara pasang surut, dengan sisi siang yang selalu menghadap bintang dan suhunya mencapai 1.420 derajat Celsius.
Sisi malamnya yang lebih dingin selalu menghadap ke luar angkasa. Namun, yang membuat Smertrios benar-benar unik adalah kerapatan dan komposisinya, yang pertama kali ditemukan pada 2005 saat melintas di depan bintangnya.
"Saturnus panas adalah jenis eksoplanet yang disebut 'gas raksasa panas.' Gas raksasa panas adalah eksoplanet yang memiliki ukuran mirip dengan Jupiter atau Saturnus tetapi mengorbit bintang induknya pada jarak yang sangat dekat," jelas Sayyed Ali Rafi, peneliti astronomi di Universitas Tokyo yang dikutip dari Live Science pada Rabu, 17 Juli 2024.
"Planet ini sangat menarik karena merupakan salah satu gas raksasa yang paling kaya logam dan paling padat yang kita ketahui sejauh ini.”
Ketika astronom seperti Ali Rafi menyebut "logam," yang dimaksud adalah elemen yang lebih berat dari hidrogen dan helium. Ketika Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengamati Smertrios pada 2023, teleskop ini menemukan bahwa metalisitas planet ini jauh lebih tinggi daripada kebanyakan Saturnus panas dan Jupiter panas yang lebih besar. Rasio ini juga jauh lebih besar dibandingkan dengan raksasa tata surya Jupiter dan Saturnus.
Biasanya, semakin besar gas raksasa, semakin sedikit logam yang dimilikinya. Namun, Smertrios melanggar tren ini dengan memiliki inti padat yang sangat besar, menyebabkan kerapatannya sangat tinggi.
"Komposisi planet ini tampaknya tidak kompatibel dengan skenario pembentukan yang kita miliki saat ini untuk gas raksasa panas, dan ini masih menjadi misteri," kata Ali Rafi.
"Ini menandakan pentingnya mengamati atmosfer planet karena dapat membantu mengungkap sejarah pembentukan planet melalui sifat atmosfernya."
Untuk menyelidiki atmosfer aneh Smertrios dan menemukan mengapa planet ini begitu kaya logam, Ali Rafi dan rekan-rekannya menggunakan spektrograf CARMENES di Observatorium Calar Alto di Spanyol. Instrumen ini dapat mendeteksi "sidik jari" elemen dalam cahaya bintang yang terfilter oleh atmosfer planet saat melintas di depan bintangnya.
Penyelidikan dengan CARMENES mengungkap adanya sidik jari uap air, yang dapat membantu memperkirakan kelimpahan elemen lain di atmosfer planet ini.
"Menemukan air di atmosfer adalah langkah pertama dalam karakterisasi ini, sehingga sangat penting," katanya.
Penelitian ini juga mengungkap kejutan lain. Biasanya, perbedaan suhu yang besar antara sisi siang yang panas dan sisi malam yang lebih dingin menciptakan angin cepat yang bertiup dari sisi siang ke sisi malam. Namun, angin di Smertrios tampaknya bertiup ke arah sebaliknya, dari sisi malam ke sisi siang.
"Kami membutuhkan pengamatan tambahan untuk mengonfirmasi skenario ini," tandas Ali Rafi.
Para astronom sekarang akan terus menyelidiki Saturnus panas yang aneh ini untuk mengonfirmasi deteksi uap air dan mencari elemen atmosfer lainnya. Penelitian tim ini dipublikasikan dalam versi pra-peer-review di situs repositori arXiv.