Generasi Muda Harus Paham AI
- Dok. Istimewa
VIVA Tekno – Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diprediksi akan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) global sebesar US$3 triliun atau Rp47.295 triliun pada 2030.
Selain itu, AI juga menjadi salah satu pendorong yang mendisrupsi berbagai jenis pekerjaan. Hal ini mendorong pentingnya pendidikan AI bagi generasi muda agar siap beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi tersebut.
"AI akan tetap ada, terlebih generasi muda saat ini harus siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di era Generative AI. Jadi, pendidikan AI tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tapi juga membekali mereka (generasi muda) dengan keterampilan analitis dan berpikir kritis," kata Pembina Yayasan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Edwin Soeryadjaya.
Keberadaan mata kuliah ini merupakan salah satu inisiatif kolaborasi UKI dan University of Southern California (USC), Amerika Serikat (AS).
“Introduction to AI” mencerminkan komitmen UKI dalam memberikan pendidikan yang relevan dan mutakhir, serta upaya membentuk pusat kecerdasan buatan (AI Center) berbasis universitas.
Sedangkan, ke delapan fakultas yang dimaksud adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra dan Bahasa (FSB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Vokasi.
"Mata kuliah “Introduction to AI” dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa pada dasar-dasar AI, termasuk perkembangan AI dari tahun 1955 sampai saat ini. Pemahaman AI secara mendasar diharapkan mendorong mahasiswa untuk menjadi inovator dan pemimpin masa depan," ungkap Rektor UKI Dhaniswara K Harjono.