8 Game Asah Kecerdasan Anak yang Bisa Dilakukan di Rumah
- Freepik/gpointstudio
VIVA Tekno – Para orang tua seyogyanya memanfaatkan usia anak-anak yang merupakan masa emas (golden age) dalam perkembangan si kecil.
Salah satunya upaya meningkatkan fungsi otak yang mendukung tingkat kecerdasan bertujuan agar anak bisa lebih mudah menyerap pelajaran di sekolah nantinya.
Meningkatkan kecerdasan anak tak melulu dengan cara rumit dan mahal. Banyak permainan seru yang bisa dilakukan bersama-sama di rumah untuk mengasah otak anak.
Bermain membuat anak senang sekaligus membantu meningkatkan konsentrasi, memori, kemampuan berpikir kritis, dan pemecahan masalah pada anak.
Selain si kecil jadi cerdas, kegiatan bermain tersebut sekaligus menjadi momen bonding. Melansit Grow Your Staff, berikut game asah otak bantu tingkatkan kecerdasan anak.
1. Puzzle
Puzzle merupakan permainan klasik tidak lekang oleh waktu. Kegiatan permainan ini membantu koordinasi tangan-mata hingga penalaran logis. Bermain puzzle membantu melatih kemampuan memecahkan masalah, konsentrasi, dan kesabaran anak.
Manfaat terbesarnya adalah peningkatan kepercayaan diri yang didapat dari menyelesaikan teka-teki yang menghasilkan harga diri yang lebih baik dan mencegah delay (penundaan) perkembangan anak. Ayah dan ibu bisa sesekali berkontribusi memberikan bantuan ketika anak mengalami kesulitan.
2. Bermain Peran
Bermain peran merupakan cara yang bagus untuk melatih imajinasi dan kreativitas anak. Ajaklah anak untuk berpura-pura menjadi karakter favoritnya atau menciptakan cerita mereka sendiri. Bisa juga memilih peran dari profesi yang dicita-citakan si kecil. Mulai dari guru-murid, dokter-pasien, atau penyihir baik-jahat. Kasih kebebasan kepada anak untuk memilih peran dan mainan profesi dengan baik.
3. Balok Bangunan
Balok bangun merupakan jenis kegiatan permainan tertua di dunia. Kegiatan menyusun balok-balok menjadi bangunan mengajarkan anak mengenalkan gaya gravitasi, bentuk, ukuran, dan keseimbangan.
Balok bangunan juga dapat ditemukan dengan mudah di toko mainan. Kegiatan balok bangunan sebagai sarana mengenalkan bentuk dan warna serta mengasah kreativitas menjadi pintu gerbang mempermudah perkembangan aspek lainnya.
4. Board Game
Banyak jenis board game yang bisa digunakan untuk melatih kecerdasan anak. Permainan papan ini mengajarkan anak tentang kesabaran karena menunggu giliran bermain. Board game juga melatih fokus anak mencapai tujuan. Jenis board game yang bisa dipilih seperti ular tangga, labirin, ludo, dan sebagainya.
5. Petak Umpet
Jadi salah satu permainan tradisional di tanah air, kegiatan petak umpet mampu membuat otak cerdas lho. Kegiatan klasik menyenangkan dan menyehatkan ini melatih kemampuan motorik kasar, konsentrasi, dan kesabaran anak.
6. Simon Says Game
Simon Says Game merupakan kegiatan yang bisa dilakukan bersama anak di rumah dengan memberikan perintah. Misalnya sentuh kaki, berbalik, temukan warna merah, tepuk tangan, lompat, lambaikan tangan, dan aktivitas seru lainnya.
Akan lebih seru jika lebih peserta lebih ramai. Permainan lawas ini membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan dan keterampilan interpretasi, sehingga mengarah pada perkembangan sosial yang lebih baik.
7. Bermain Tebak-Tebakan
Bermain tebak-tebakan melatih kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah anak. Orang tua bisa memberikan tebakan tentang benda, hewan, atau profesi. Pastikan tebak-tebakannya tidak terlalu rumit supaya mudah dimengerti oleh anak ya.
8. Menggambar dan Mewarnai
Menggambar dan mewarnai merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat membantu melatih kreativitas, imajinasi, dan kemampuan motorik halus anak. Bebaskan anak untuk menggambar hal-hal yang ia suka. Namun, beberapa kesempatan orang tua dapat menentukan tema tertentu agar kreativitas anak tidak di zona nyamannya saja tetapi bisa 'berpikir liar" lagi.
Orang tua diharapkan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan selama melakukan game dengan anak. Berikan pujian dan dorongan untuk si kecil ketika ia berhasil menyelesaikan permainannya. Menaikan level kesulitan permainan sesuai usia anak, ya.