Fokus Bangun Kabel Laut Jakarta-Singapura dan Indonesia Tengah
- Getty Images
VIVA Tekno – Perusahaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) telekomunikasi kabel fiber optik di Indonesia, PT Ketrosden Triasmitra Tbk, akan membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) sepanjang 3.725,5 kilometer (km) hingga 2025.
Jika realisasi ini berhasil, maka perusahaan berkode emiten KETR tersebut akan memiliki total kabel darat dan laut sepanjang 10.725,5 km, dari saat ini mencapai 7.000 km.
Menurut Direktur Utama Ketrosden Triasmitra Titus Dondi Patria Arnabaju, proyek SKKL baru itu terdiri atas dua ruas.
Pertama, proyek pembangunan SKKL Rising 8 Jakarta-Singapura yang memiliki panjang 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi repeater dan memiliki kapasitas minimal sebesar 25 terabyte (TB) per second per fiber pair.
Kabel yang akan digunakan untuk penggelaran SKKL Rising 8 berasal dari produsen Jerman, yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sedangkan, repeater yang digunakan berasal dari produsen Prancis, yakni Alcatel Submarine Network (ASN).
Saat ini, kabel dan repeater yang dipesan sudah dalam proses produksi. Jika sudah selesai maka akan dikirim ke Indonesia pada kuartal IV 2024.
"Kabel SKKL Rising 8 akan menjadi kabel laut berteknologi paling tinggi saat tergelar nanti karena kapasitas minimalnya 25 TB per second per fiber pair," kata Titus di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Untuk mendukung pelaksanaan penggelaran SKKL Rising 8, ia mengaku sedang menyiapkan kapal penggelar kabel (cable ship) yang diberi nama Bentang Bahari dimana saat ini sedang dalam proses konversi dari yang sebelumnya kapal suplai menjadi kapal penggelar kabel bawah laut.
Nantinya, kapal ini selain disiapkan untuk melakukan penggelaran SKKL Rising 8, juga bisa digunakan untuk melakukan penggelaran dan perbaikan kabel-kabel laut milik Triasmitra atau disewa oleh pihak lain untuk melakukan penggelaran kabel atau melakukan perbaikan kabel laut yang sudah ada.
"Kami berharap kapal Bentang Bahari akan menjadi salah satu kapal yang mumpuni di Indonesia dalam melakukan penggelaran maupun perbaikan kabel bawah laut sehingga akan turut berperan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi, khususnya kabel bawah laut," jelasnya.
Kedua, proyek pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang akan menyambungkan Pulau Bali dan Nusa Tenggara, hingga Sulawesi sepanjang 2.597 km.
Proyek ini dirancang dengan memiliki 9 segmen yang akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk.
"Saat ini, proses pembangunan berada dalam fase perizinan dan persiapan marine survey," ungkap Titus.