Konsumen Bisa Tiru Konsep Ini Tanpa Harus Beli Lisensi

Direktur Penjualan Tetra Pak Indonesia Hendra Wijaya.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

VIVA Tekno – Perusahaan pengolahan serta pengemasan makanan dan minuman Tetra Pak memperkenalkan potensi pertumbuhan segmen ready to drink (RTD) untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan pasar dan strategi bisnis ini yang berkembang pesat di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia.

Data perusahaan survei Ipsos menunjukkan, pasar RTD pada tahun ini mencapai US$2,2 triliun (Rp36.170 triliun) dan diharapkan mengalami pertumbuhan kumulatif tahunan (CAGR) lebih dari lima persen pada 2028.

Meningkatnya mobilitas masyarakat yang sejalan dengan perubahan gaya hidup yang cepat dan sibuk saat ini, menjadi faktor pendorong akan tingginya permintaan makanan dan minuman yang praktis dan mudah diakses.

Hal ini membuat tren konsumsi makanan dan minuman on-the-go juga semakin populer, dan sejalan dengan banyaknya produk siap saji dan mudah dikonsumsi.

Asia Tenggara menunjukkan lanskap pasar yang unik, di mana minuman RTD berbasis teh dan kopi menjadi salah satu pilihan konsumen.

Laporan menunjukkan, bahwa pasar teh dan kopi RTD di wilayah ini diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan, mencapai US$8,7 miliar (Rp143.036 triliun) pada 2028.

Pertumbuhan ini didorong CAGR sebesar 7,58 persen, yang menandakan pasar yang dinamis dan sangat menguntungkan.

"Artinya, inovasi menjadi jargon dalam mempertahankan dan mempercepat pertumbuhan," kata Direktur Penjualan Tetra Pak Indonesia, Hendra Wijaya.

Ia mengaku fokus pada upaya pengembangan solusi unggulan di industri ini, yang membantu menjawab tantangan bisnis apapun yang dihadapi pelanggan.

"Ini termasuk mengidentifikasi peluang dan menghadirkan rencana go-to-market untuk produk-produk baru atau bahkan meningkatkan efisiensi operasional," jelasnya.

Ia pun menyebut inovasi Sunflower protein merupakan suatu konsep baru yang diperkenalkan kepada pelanggan untuk dikembangkan menjadi alternatif produk minuman berbahan dari biji Bunga Matahari.

Sebab, saat ini tren minuman terutama di kalangan Gen Z yang lebih menginginkan minuman dari plant based, seperti oat, mereka tidak mau susu berprotein hewani melainkan protein nabati.

"Nah, Sunflower protein yang bisa jadi solusi," ungkapnya.

Hendra juga memaparkan pandangan dan solusi terbaru yang memungkinkan pelanggan untuk menghadapi tantangan pasar dengan rangkaian solusi end-to-end termasuk layanan pemasaran yang komprehensif.

Solusi ini termasuk pengenalan Demand Spaces, di mana hasil dari konsep tersebut dapat memberdayakan merek makanan dan minuman sehingga bisa berinovasi dengan lebih baik.

"Sunflower itu ingredients. Kami coba memformulasikan produk dengan ingredients tersebut dan rasanya tasty. Jadi, konsumen bisa meniru konsep baru ini tanpa harus beli lisensi ke Tetra Pak," ungkapnya.