Tantangan Makin Banyak, Pelayanan Jangan Anjlok

Senin, 24 Juni 2024 - 20:34 WIB

Oleh :

Lazuardhi Utama

Ilustrasi pelayanan.

Sumber :

Kochie's Business Builders

Jakarta – Potensi ekonomi industri keuangan berbasis digital di Indonesia. Hal ini ditopang dengan semakin membaiknya tingkat literasi dan inklusi keuangan serta bertumbuhnya minat masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, investasi, dan proteksi asuransi jiwa.

Namun demikian, meningkatnya perkembangan teknologi tentu harus diiringi dengan inovasi. Dalam konteks bisnis, inovasi adalah kemampuan untuk menyusun, mengembangkan, menyampaikan, mengukur kinerja produk, pelayanan, proses, dan model bisnis baru untuk pelanggan.

Tentunya, pada konteks ini, inovasi adalah barang/hal yang dijual oleh bisnis, karena inovasi tersebut adalah keunggulan produk yang ditawarkan oleh bisnis dan tidak dimiliki oleh pesaing.

Inovasi.

Photo :

JTBD + Outcome-Driven Innovation

Inovasi.

Photo :

Berdasarkan laman

bumn.go.id

, kontribusi perusahaan pelat merah ke negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, di mana penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, dividen, dan PNBP lainnya mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah pada 2023.

Tercatat, kontribusi dividen mencapai Rp81,2 triliun pada 2023, atau meningkat 51,1 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp39,7 triliun.

Di mata Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto, pertumbuhan bisnis asuransi jiwa nasional diyakini tetap tumbuh hingga akhir tahun ini.

"Tren pertumbuhan kinerja akan meningkat. Didukung oleh BRI selaku induk perusahaan, kami yakin bisa terus tumbuh berkelanjutan yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif sesuai target yang ditetapkan," kata dia, Senin, 24 Juni 2024.