Mayoritas Jaringan Distribusi Listrik Bersifat Pasif
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Mayoritas atau lebih dari 95 persen jaringan distribusi listrik saat ini masih bersifat pasif atau tidak terkoneksi. Hal ini menyulitkan pengawasan terhadap produktivitas pendistribusian, dan deteksi dini gangguan jaringan.
Sementara visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas pendistribusian listrik sangat krusial dalam meningkatkan keandalan dan efisiensi, yang pada akhirnya, berdampak pada keberlanjutan akses energi dan pengurangan emisi karbon.
Kabar baiknya, kini, teknologi digital untuk panel listrik telah tersedia untuk mendukung pengoperasian jaringan listrik pintar atau smart grid. Hal tersebut diungkapkan oleh Plant Director Schneider Electric Cikarang, Rudy Granet.
“Kami punya komitmen terhadap efisiensi dan keberlanjutan dengan menciptakan produk kelistrikan, baik hardware maupun software yang ramah lingkungan dan rendah emisi karbon. Salah satu inovasi terbaru kami adalah SM AirSet, panel listrik yang bebas gas SF6 (sulfur heksafluorida) jadinya lebih ramah lingkungan," kata dia, dalam keterangan resminya, Minggu, 9 Juni 2024.
Untuk itu, Schneider Electric mendonasikan panel listrik dan alat uji elektrikal kepada Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Jawa Tengah.
Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari inisiatif Schneider Electric dalam mendukung pembelajaran dan pengembangan kompetensi mahasiswa/i melalui transfer pengetahuan teknologi yang berkaitan dengan digitalisasi dan keberlanjutan (sustainability) di bidang kelistrikan.
Rangkaian panel listrik tegangan menengah yang didonasikan meliputi Panel RM6, Panel McSet AD3, dan Recloser N Series.
Ketiga panel ini telah dilengkapi dengan teknologi digital untuk mendukung konektivitas, meningkatkan keamanan, keandalan dan efisiensi pendistribusian listrik.
"Donasi dan transfer pengetahuan terkait tren teknologi kelistrikan ini sangat membantu kami dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar. Dengan adanya fasilitas praktikum ini, kami dapat meningkatkan akreditasi dan kurikulum agar sesuai dengan tren industri," ujar Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Sholihin As'ad.