Umat Islam Indonesia Diminta Cek Arah Kiblat

Penggantian kain Kiswah Kabah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.
Sumber :
  • SPA

VIVA Tekno – Fenomena Matahari di atas Kabah akan terjadi dalam waktu dekat. Peristiwa yang disebut Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat itu akan berlangsung bertepatan dengan musim haji periode 1445 Hijriah.

Peristiwa yang juga disebut sebagai hari tanpa bayangan (zero shadow) karena Matahari berada tepat di atas ini diketahui hanya terjadi dua kali dalam satu tahun.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama mengimbau umat Islam Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada 27 Mei atau 18 Zulkaidah dan 28 Mei 2024 atau 19 Zulkaidah 1445 Hijriah pukul 16:18 WIB atau 17:18 WITA.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat masyarakat akan melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.​​​​​​​

Pertama, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul. Kedua, permukaan dasar harus datar dan rata, dan ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.

Mengutip dari situs Kementerian Agama, dijelaskan bahwa secara astronomis, peredaran Matahari jika dilihat dari Bumi akan selalu berpindah sebesar 23,5 derajat ke utara pada Maret hingga September dan 23,5 derajat ke selatan pada bulan sebaliknya.

Ketika Matahari bergerak ke utara dengan posisi Kabah yang berada pada 21° 25' lintang utara, maka otomatis pada waktu tertentu Matahari akan berada tepat di atasnya. 

Saat inilah nilai azimut Matahari sama dengan nilai azimut lintang geografis sebuah tempat. Peristiwa tersebut juga disebut dengan hari tanpa bayangan (zero shadow) karena saat Matahari tepat di atas, maka membuat benda yang berada tegak dengan Matahari sehingga bayangannya menumpuk dengan benda tersebut, seolah tidak memiliki bayangan.