Apakah Indonesia Butuh Teknologi 6G

Teknologi 6G.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Tekno – Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan bahwa penerapan teknologi telekomunikasi 6G harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Jangan sampai kita menerapkan sebuah teknologi baru dengan biaya yang besar, devisa nasional, karena ini pasti belanjanya banyak barang impor, namun nilai manfaatnya buat masyarakat itu tidak secara nyata diperoleh," katanya, Minggu, 19 Mei 2024.

Ismail mengatakan bahwa penerapan teknologi baru seperti 6G tidak boleh dilakukan hanya karena latah, sekadar mengikuti tren.

Ia mengemukakan, Indonesia merupakan negara konsumen teknologi yang memiliki ketergantungan besar pada negara produsen.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan investasi besar untuk pengadaan teknologi baru bisa mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Ismail menekankan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar dapat digunakan secara optimal.

"Karena dengan membangun, memberikan investasi yang besar seperti itu, masyarakat kan akan bertanya apakah nanti tarifnya akan naik gitu kalau sudah ada teknologi yang baru. Sementara sebagian masyarakat merasa bahwa dengan yang sekarang juga sudah bisa melakukan aktivitas dengan baik," tutur dia.

Ismail juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh operator telekomunikasi dalam menerapkan teknologi baru.

"Setelah dibangun dengan devisa besar, ya, pendapatan operator juga enggak naik-naik amat, karena kalau dinaikkan tarifnya maka masyarakat akan merasa berat untuk membayar kuota per bulannya. Jadi harus menyesuaikan pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.