3 Kali Bos Microsoft Satya Nadella ke Indonesia, Semuanya Ketemu Jokowi

Presiden Jokowi dan CEO Microsoft Satya Nadella (kanan) di Jakarta, 27 Februari 2020.
Sumber :
  • Dok. Kemenkominfo

VIVA Tekno – Kunjungan Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella ke Indonesia besok bukan pertama kali. Sejak menggantikan Bill Gates sebagai orang nomor satu di Microsoft pada 5 Februari 2014, dirinya sudah tiga kali menyambangi Jakarta dan bertemu Presiden Jokowi.

Berdasarkan data VIVA Tekno, Satya Nadella perdana mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2016. Kala itu, ia menghadiri acara Microsoft Developer Festival di bilangan Jakarta Selatan.

Kedatangan keduanya pada akhir Februari 2020 dalam acara Indonesia Digital Economy Summit 2020.

Pertemuan tatap muka ini merupakan yang terakhir karena pada Maret, pemerintah mengumumkan penghentian seluruh kegiatan di ruangan akibat pandemi Covid-19 sehingga mulai diberlakukan bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella.

Photo :
  • Leverage Edu

Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella.

Photo :
Ketiga pada Selasa, 30 April 2024. Satya Nadella diagendakan bakal menghadiri 'Microsoft Build:
Day Jakarta'.

Acara tersebut akan digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, di hari dan tanggal yang sama. Ia akan membagikan wawasan kepada para pengembang aplikasi (developer) Indonesia mengenai era baru kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) selama Microsoft Build: AI Day Jakarta berlangsung.

Menurut Menkominfo Budi Arie, tujuan dari kehadiran para bos teknologi informasi ini agar terbuka peluang investasi di Tanah Air, sehingga Indonesia bisa masuk dalam iklim kemajuan teknologi di masa depan.

Selain itu, ia mengatakan Microsoft sudah menyiapkan investasi bernilai besar untuk ditanamkan di Indonesia. Nominalnya mencapai lebih dari Rp14 triliun.

"Ya benar (lebih besar dari Rp14 triliun). Jangan saya (yang ngomong), tapi mereka (Microsoft) saja (yang ngomong)," katanya, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, dirinya tidak menjelaskan secara rinci dana tersebut akan digunakan untuk apa saja. Namun, Menkominfo Budi Arie hanya bilang salah satunya bakal dimanfaatkan untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).