Menciptakan Produk Berkelanjutan Bukan soal Ramah Lingkungan Saja

Ilustrasi ramah lingkungan / eoc-culture.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA Tekno – Perusahaan makanan dan minuman tengah bersiap meminimalkan penggunaan plastik sebagai bahan kemasan yang selama ini digunakan.

Hal itu sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa 3 dari 5 komitmen utama yang dijalankan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan adalah pengurangan penggunaan plastik.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perusahaan yang disurvei mengatakan bahwa konsumen menjadi salah satu faktor upaya perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan.

Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan perusahaan sekarang hingga rencana 5 tahun mendatang.

Menurut mereka, 3 dari 4 responden memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian suatu produk apabila merek tersebut pernah membahas membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan lingkungan.

Sementara itu sekitar 42 persen konsumen menyatakan perubahan harga eceran menjadi lebih tinggi dapat diterima selama kemasan tersebut mendorong keberlanjutan dan memiliki bukti nyata dalam upaya mengurangi dampak bagi lingkungan.

Berdasarkan data survei lagi, 77 persen perusahaan juga menyatakan kesiapan mereka akan biaya yang ditimbulkan dalam implementasi solusi manufaktur dan pengolahan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi makro yang dihadapi.

Hal ini sejalan dengan hasil penyelenggaraan COP28, konferensi perubahan iklim yang diadakan beberapa waktu lalu di Dubai, Qatar, bahwa pelaku bisnis memiliki komitmen dalam penerapan bisnis berkelanjutan, termasuk Tetra Pak yang memiliki inisiatif dalam mentransformasi sistem pangan.

Bisnis yang memiliki dampak lingkungan telah menjadi fokus perhatian saat ini, di mana perusahaan terus didorong untuk mengadopsi praktik yang mendekarbonisasi sistem pangan dunia.

Praktik dekarbonisasi sistem pangan ini diperkirakan akan meningkat hingga 10 persen menjadi sekitar 59 persen dalam 5 tahun mendatang.

"Hasil penelitian tersebut menegaskan pergeseran peran konsumen atau pelanggan yang berkaitan dengan lingkungan. Konsumen sekarang ini menginginkan merek makanan atau minuman yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan," kata Sustainability Director for ASEAN, Tetra Pak, Terrynz Tan.

Menurutnya, kemasan yang berkelanjutan tidak hanya tentang menjadi ramah lingkungan, namun sebuah kesempatan bagi produsen untuk terkoneksi dengan pelanggan secara bermakna.

Dengan memilih bahan yang dapat diperbarui maka sebuah merek memiliki keunggulan dan bisa menarik konsumen dengan kesadaran lingkungan yang sama.

"Kami bersemangat untuk menciptakan kemasan produk yang mendukung berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang bisnis, namun komitmen terhadap kemasan yang dihasilkan secara bertanggung jawab, bisa didaur ulang, dan netral karbon," tegas dia.