Elon Musk Ingatkan Jangan Ganggu Rusia

Elon Musk.
Sumber :
  • thetelegraph.co,

Jakarta – Belum lama ini Miliarder teknologi Elon Musk menegaskan mengeluarkan pendapat mengejutkan dalam sebuah diskusi tentang strategi militer bersejarah di platformnya, X (sebelumnya Twitter).

Dilansir VIVA Tekno dari RT, Rabu, 10 Januari 2024, menyebutkan bahwa di dalam sebuah unggahan pada hari Kamis pekan lalu, Musk berpendapat bahwa komandan angkatan laut Inggris pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, Laksamana Madya Horatio Nelson, "luar biasa."

CEO Twitter Elon Musk.

Photo :
  • The Economic Times

Kemudian, Ia juga memuji Arthur Wellesley, Duke of Wellington Pertama, yang merupakan salah satu pemimpin militer yang mengalahkan Kaisar Prancis Napoleon dalam Pertempuran Waterloo pada tahun 1815.

"Wellington biasanya diremehkan. Tidak selevel dengan Napoleon, tapi tetap saja salah satu jenderal terbaik dalam sejarah," tulis CEO SpaceX dan Tesla tersebut.

Menanggapi komentarnya, salah satu pengguna mengatakan bahwa Napoleon sebenarnya "tidak terlalu pintar" saat meluncurkan kampanye Rusia yang gagal pada tahun 1812”.

Musk tampaknya setuju dengan pendapat tersebut dan membalas: "Jangan menginvasi Rusia. Itu bukan ide yang bagus."

Tentara Prancis yang dianggap tak terkalahkan pada saat itu, menyeberang ke wilayah Rusia pada akhir Juni 1812 dan maju dengan cepat, memasuki Moskow pada pertengahan September. Namun, mereka setelah itu, pasukan Napoleon hanya bisa mundur, diusir dari Rusia pada akhir tahun dan menderita kerugian yang diperkirakan mencapai 400 ribu hingga 500 ribu jiwa tewas.

Para sejarawan Rusia mengaitkan keberhasilan negara itu dalam apa yang mereka sebut sebagai Perang Patriotik 1812 dengan strategi umpan-dan-switch yang canggih dari Panglima Besar Mikhail Kutuzov, kepahlawanan pasukan Rusia, patriotisme penduduk sipil, banyak di antaranya bergabung dengan partisan, dan kondisi musim dingin yang keras di bulan-bulan terakhir konflik.

Elon Musk.

Photo :
  • WIRED

Selama dua tahun terakhir, Musk telah menyerukan penyelesaian damai atas konflik antara Moskow dan Kiev, memperingatkan bahwa karena Barat mendukung Ukraina, konflik ini dapat berkembang menjadi perang nuklir antara Rusia dan AS.

Miliarder ini telah menyediakan akses internet satelit Starlink kepada pasukan Kiev, namun menolak untuk mengaktifkan layanan tersebut di sekitar Krimea karena khawatir Ukraina akan menggunakan sistem SpaceX untuk memandu pesawat tak berawak dan rudal ke arah target Rusia di semenanjung tersebut.

Perlu diketahui, pada Malam Tahun Baru, Musk berspekulasi dalam sebuah pesan di X bahwa "2024 akan menjadi lebih gila" daripada 2023.