Proses 'Lahirnya' Bulan

Ilustrasi misi ke Bulan.
Sumber :
  • Fortune

Jakarta – Sebuah tim ilmuwan internasional dari China dan Amerika Serikat (AS) telah membuat penemuan yang luar biasa, yang menunjukkan bahwa dua objek besar yang terkubur di dalam mantel Bumi bisa jadi merupakan peninggalan dari pembentukan bulan sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Dilansir VIVA Tekno dari Xinhua, Rabu, 10 Januari 2024, sebuah teori terkemuka menyatakan bahwa bulan terbentuk ketika sebuah planet seukuran Mars yang dijuluki Theia menabrak Gaia atau Bumi purba, dan tabrakan itu melemparkan lapisan atas Bumi ke luar angkasa, di mana puing-puingnya bergabung kembali membentuk Bulan.

Ilustrasi Gerhana Bulan Total

Photo :
  • www.pixabay.com/skeeze

Para peneliti dari California Institute of Technology, Arizona State University dan Shanghai Astronomical Observatory (SHAO) di bawah Chinese Academy of Sciences telah memberikan bukti baru untuk hipotesis ini dalam sebuah studi yang diterbitkan pada hari Kamis di jurnal Nature.

Mereka mengusulkan bahwa dua anomali seukuran benua dengan kecepatan seismik rendah di mantel paling bawah, di bawah benua Afrika dan Samudra Pasifik, masing-masing, mungkin berasal dari bahan mantel Theia (TMM), yang secara intrinsik lebih padat 2 hingga 3,5 persen dari mantel proto-Bumi.

Dengan menggunakan simulasi tumbukan raksasa, tim peneliti mengungkap kalau sebagian kecil mantel Theia bisa jadi terkirim dan terawetkan di mantel bawah proto-Bumi yang padat setelah tumbukan raksasa pembentuk Bulan.

Mereka menemukan kalau peninggalan Theia, seperti halnya batuan Bulan, kaya akan zat besi, sehingga membuatnya lebih padat daripada materi di sekelilingnya.

Gumpalan padat dengan ukuran puluhan kilometer setelah tabrakan tersebut mungkin akan tenggelam dan terakumulasi menjadi tumpukan termokimia di atas inti Bumi dan bertahan hingga saat ini sebagai konsekuensi alami dari tabrakan raksasa pembentuk Bulan, demikian menurut penelitian tersebut.

ILustrasi-Gerhana bulan

Photo :
  • ANTARA/Adiwinata Solihin

Hasil penelitian ini juga memberikan perspektif baru untuk memahami struktur internal Bumi, evolusi jangka panjang Bumi, dan bahkan proses pembentukan tata surya bagian dalam.

"Tabrakan raksasa pembentuk Bulan tampaknya menjadi asal mula heterogenitas mantel awal dan menandai titik awal evolusi geologi Bumi selama 4,5 miliar tahun," kata Deng Hongping dari SHAO, salah satu penulis studi tersebut.

"Studi kami dapat memberikan petunjuk tentang kelayakhunian exoplanet di luar tata surya kita," tambah Deng.