Konten Cerdas dan Pengalaman Pelanggan Diprediksi Jadi Tren Pemasaran di 2024

Ilustrasi sosial media
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Twilio (NYSE: TWLO), platform interaksi pelanggan yang menghadirkan pengalaman real-time dan terpersonalisasi untuk merek-merek terkemuka, membagikan wawasan tentang tren-tren yang diantisipasi akan memengaruhi strategi pemasaran dan interaksi pelanggan di Indonesia dan Asia Pasifik pada tahun 2024.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Dok. Istimewa

Pertama-tama, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan pembelajaran mesin (machine learning atau ML) akan menjadi lebih penting dalam membantu merek-menentukan segmentasi pasar dan menciptakan konten yang lebih terarah dan efektif. 

Pemasar juga diharapkan lebih sering menggunakan pendekatan lintas departemen untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan untuk berdagang dengan penekanan pada pengalaman pelanggan.

Kemajuan dalam teknologi AI dan ML diantisipasi akan mendorong penciptaan konten yang lebih pintar dan pengalaman yang lebih personal dalam skala besar. 

Perusahaan di Indonesia dan Asia Pasifik pada umumnya berlomba-lomba untuk meningkatkan pengalaman interaksi pelanggan mereka, dengan fokus pada menciptakan pengalaman yang lebih personal dan antarmuka pengguna yang lebih intuitif. Integrasi AI dan ML diharapkan akan memainkan peran utama dalam seluruh rantai nilai pengalaman pelanggan.

Berdasarkan data IDC, 60% dari 2.000 perusahaan terbesar di Asia diharapkan akan beralih dari anggaran penciptaan pengalaman pelanggan ke arah pemanfaatan AI generatif dan secara bertahap menghilangkan penggunaan perangkat lunak generasi lama hingga tahun 2027. 

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay

Hal ini mengindikasikan peningkatan integrasi AI/ML dalam interaksi pelanggan sebagai usaha untuk menghadirkan pendekatan inovatif yang dapat menarik, mengkonversi, dan mempertahankan pelanggan bernilai tinggi.

Melalui analisis data pelanggan individu, AI/ML dapat membuat pesan, email, atau rekomendasi produk yang khusus dan disesuaikan dengan profil masing-masing pelanggan. Hal ini memungkinkan pemasar untuk membuat konten dengan tingkat personalisasi tinggi dalam skala besar. 

Kemampuan AI untuk mengekstrak informasi berharga dan memprediksi kebutuhan, preferensi, serta perilaku pelanggan akan membantu pemasar meluncurkan kampanye pemasaran yang sangat terarah.

Dengan keunggulan algoritma AI dalam memproses data besar untuk mengidentifikasi pola dan segmen yang samar-sekali, pemasar dapat mengembangkan strategi segmentasi pelanggan yang lebih efektif. Rantai umpan balik yang responsif akan membantu pemasar menyesuaikan strategi mereka berdasarkan masukan pelanggan.

Konvergensi e-commerce dengan pengalaman pelanggan diharapkan menjadi penentu utama dalam mengelola interaksi konsumen dengan peritel. 

Paradigma ritel yang berubah dari transaksi ke pengalaman penuh kesan diperkirakan akan semakin memudarkan batas antara belanja online dan offline. Brand-brand akan fokus menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dan bebas masalah di semua platform perdagangan yang tersedia.

Brand akan mengandalkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman belanja virtual yang imersif dan interaktif. Algoritma AI juga akan mendukung penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih baik, sesuai dengan preferensi dan perilaku individu konsumen di setiap tahap pemasaran.

Pendekatan lintas departemen untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal diperkirakan akan menjadi standar baru dalam manajemen interaksi pelanggan. 

Kolaborasi lintas departemen akan menggabungkan keahlian teknis, kreatif, dan layanan pelanggan untuk menyajikan pengalaman pelanggan yang konsisten dan tanpa cela. 

Kesadaran terhadap hubungan yang erat antara pengalaman karyawan dan pelanggan akan mendorong perusahaan untuk menyelaraskan proses internal dan interaksi eksternal mereka, dengan fokus pada penerapan pendekatan terpadu terhadap personalisasi.