Komisi I DPR Tanya Kenapa Indosat Lebih Mahal dari Telkomsel

Director and Chief Business Officer IOH, Muhammad Danny Buldansyah.
Sumber :
  • VIVA

Jakarta – Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin bertanya langsung kepada Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Muhammad Danny Buldansyah, mengapa tarif Indosat lebih mahal dari Telkomsel ketika di luar negeri.

Lantas, apa jawabannya? Dilansir dari kanal YouTube VIVA.co.id yang berjudul “Jawaban Indosat Tentang Mahalnya Tarif Paket Luar Negeri Dibanding Telkomsel” Jumat, 24 November 20223. Danny membeberkan jawabannya:

Director and Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah

Photo :
  • VIVA

Director and Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah

Photo :
“Takutnya ini enggak ketemu lagi dengan para direktur dan kemudian penasaran saya enggak habis-habis. Kenapa Indosat lebih mahal daripada Telkomsel? Misalnya, untuk penggunaan 10 hari, harganya sama dengan 30 hari Telkomsel di lima benua. Itu kenapa sampai jauh gitu pak? Makasih Pak,” kata Nurul Arifin.

Danny pun menjawab, “Ini sering ke luar negeri soalnya. Mungkin kalau boleh saya jawab Bu Nurul bukan mengambil paket yang tepat, dan saya yakin Indosat lebih murah dari pada Telkomsel,” katanya, yang langsung membuat gemuruh ketawa satu ruangan.

Kemudian diskusi itu terus berlanjut ke Pertanyaan mengenai penggunaan kartu SIM atau SIM card pada satu orang dengan banyakk nomor.

Pak Saya ingat periode yang lalu, saya duduk di sini, waktu itu saya ketua komisi I periode yang lalu, kita rapat dengan pendahulu Bapak, mungkin ya, kayaknya enggak ada wajah yang ketemu lagi soalnya. Ketika booming SIM card, ada 1 SIM card teregistrasi 1 juta nomer, 1 KK satu, Sorry, satu nik itu teregistrasi satu juta nomer lebih, di sini waktu itu, dan setelah kita lihat betapa mengerikan ya,” tanya Anggota Komisi 1 DPR lain.

Mungkin sebagian yang di belakang kayaknya ikut waktu rapat di sini kayaknya, dan kemudian setelah itu memunculkan atau melahirkan regulasi bahwa satu NIK hanya boleh tiga sim card untuk satu operator. Itu Sudah langkah yang sangat maju sekali. Waktu itu, maaf, ‘dugaan’ kami setengah menuduh adalah bahwa bisnis SIM card sangat menjanjikan. Produksi SIM card sekian kalau satu SIM card baru itu Rp 50.000 sudah untuk pokoknya, sudah perbanyak aja SIM card itu. Sehingga orang begitu pakai, buang, pakai buang, begitu. Nah ini saya hanya klarifikasi saja, betulkah sekarang sudah enggak menarik lagi yang begitu dengan aturan ini,“ lanjutnya.

Kemudian, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Muhammad Danny Buldansyah menjawab pertanyaan yang dilontarkan itu dengan tenang dan yakin:

Director and Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah

Photo :
  • VIVA

Director and Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah

Photo :
Saat ini, kalau kami lihat di pasar itu, sudah jauh berkurang. Bahkan tadi juga saya berani menjawab, tidak ada satu pun dari kami operator yang meng-endorse masalah itu, bahkan perjanjian kami dengan ritel, kalau kita menemukan itu langsung diberhentikan sebagai ritel kami. Sampai ke tahap itu,” tegas dia.

Mungkin masih ada, kalau boleh saya sedikit berbagi pengalaman, kami beberapa kali jalan-jalan ke ritel-ritel kami, kalau saya tanya ‘apakah ada yang sudah pre-registrasi dan lain-lain, memang masih ada, tetapi ada jawaban yang membuat saya sebetulnya senang, kesadaran masyarakat untuk membeli juga sudah membaik,” papar Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Muhammad Danny Buldansyah.