Alien Tak akan Menyerang Bumi dalam Waktu Dekat

Alien.
Sumber :
  • Space.com

VIVA Tekno –  Bertahun-tahun, kehadiran alien atau makhluk luar angkasa sering kita konsumsi melalui buku-buku hingga film. 

Hingga muncul pertanyaan: apakah kita sebenarnya sendirian di alam semesta atau benarkah ada makhluk lain di luar sana?Namun, jika dari kacamata ilmiah, pertanyaan tersebut layaknya diganti dengan "apa bukti ilmiah terbaik yang kita temukan tentang keberadaan kehidupan atau makhluk asing?" 

Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa tidak ada. 

Pintu masuk alien di Planet Mars.

Photo :
  • GIANT FREAKIN ROBOT

Tidak (atau belum) ada bukti ilmiah mengenai keberadaan alien dalam video UFO yang telah dideklasifikasi, seperti video sapi yang dimutilasi yang luka-lukanya diduga disebabkan oleh aktivitas luar angkasa, atau pada tubuh yang diduga merupakan makhluk asing. Bukti seperti itu juga tidak ada dalam penelitian akademis formal. 

Jawaban yang sama pun dilontarkan oleh ahli. “Saat ini tidak ada bukti,” Profesor Sara Seager, ahli astrofisika dan ilmuwan planet di Massachusetts Institute of Technology dan penulis “The Smallest Lights in the Universe: A Memoir” (Crown, 2020), melansir Live Science, Selasa, 31 Oktober 2023.

Nikku Madhusudhan, seorang profesor astrofisika dan ilmu eksoplanet di Universitas Cambridge, memberikan tanggapan serupa, dengan mengatakan, "Saya rasa kita belum memiliki bukti jelas tentang kehidupan di luar angkasa." 

Namun, ada alasan kuat untuk tetap berharap bahwa bukti-bukti tersebut pada akhirnya akan muncul, meskipun bukti tersebut tidak disampaikan secara pribadi oleh orang yang ramah lingkungan.

Madhusudhan mengatakan kepada Live Science bahwa “ada petunjuk di sana-sini” dan “ada bukti mengenai kondisi yang layak huni.” 

Dengan kata lain, terdapat tanda-tanda bahwa planet dan bulan tertentu dapat menampung kehidupan, namun kami belum menemukan bukti adanya kehidupan di tempat tersebut. Mungkin terdapat ratusan juta planet yang dapat dihuni di galaksi kita saja. 

Para ilmuwan menganggap planet mampu menampung kehidupan jika berada di zona layak huni, yaitu jarak dari bintang yang memungkinkan planet berbatu memiliki air cair di permukaannya, yang merupakan unsur penting bagi kehidupan di Bumi. Planet dan bulan yang berada di luar zona layak huni belum tentu tidak ramah terhadap kehidupan. 

Misalnya, bulan milik planet Jupiter, Europa, tidak berada di zona layak huni Matahari, namun memiliki lautan air asin di bawah kerak esnya yang mungkin dapat menampung kehidupan. 

Para peneliti sedang mencari tanda-tanda kehidupan di dalam dan di luar tata surya kita. Madhusudhan memimpin penelitian, yang diterbitkan pada Oktober 2023 di The Astrophysical Journal Letters, yang mendeteksi petunjuk adanya lautan di planet bernama K2-18 b, yang terletak lebih dari 100 tahun cahaya.

Data mereka juga menunjukkan “tanda-tanda potensial” dimetil sulfida, bahan kimia yang sejauh yang kita tahu, hanya dihasilkan oleh kehidupan di Bumi.

“Itu sangat tentatif,” katanya. “Kami tidak tahu apakah hal tersebut ada atau tidak, namun kami melihatnya dalam data pada tingkat tertentu.” Tanda-tanda potensial kehidupan alien ini masih harus diteliti lebih lanjut dan mungkin akan terbantahkan.

Terlepas dari itu, Madhusudhan mengatakan dia tidak akan terkejut jika kita menemukan bukti adanya kehidupan mikroba di luar bumi dalam dekade mendatang. “Saya akan sangat terkejut jika tidak ada kehidupan apa pun di luar sana,” tambahnya. 

Seager yakin kita bisa mengonfirmasi keberadaan kehidupan alien hanya dengan misi pengembalian sampel, yaitu mengumpulkan sampel dari planet atau bulan lain dan membawanya kembali ke Bumi untuk dipelajari, pengukuran di tempat, atau teknologi yang “sangat futuristik”, seperti lensa gravitasi matahari, teleskop, instrumen teoretis yang menggunakan gravitasi matahari untuk memperbesar cahaya dari planet jauh. 

“Dengan semua alat yang kita miliki sekarang, atau yang bisa kita bangun dengan uang yang cukup, itu hanyalah pengembalian sampel, karena saya tidak melihat hal lain yang pasti,” kata Seager. 

Seager adalah bagian dari studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy yang melaporkan "keberadaan nyata" gas fosfin, yang merupakan tanda potensial adanya kehidupan di Venus.

Tata Surya.

Photo :
  • Imperial College London

Penelitian ini telah diperdebatkan di komunitas ilmiah sejak saat itu.

Ingatlah bahwa ruang angkasa sangatlah luas. Manusia membutuhkan waktu lebih dari satu juta tahun untuk mengunjungi K2-18 b dengan penggerak roket tradisional. Bahkan mengirimkan wahana tercepat kita ke planet ekstrasurya terdekat yang diketahui, Proxima Centauri b, akan memakan waktu ribuan tahun. 

Sebagai perbandingan, planet-planet dan bulan-bulan di tata surya kita berada tepat di depan pintu kita, dengan waktu tempuh wahana antariksa berkisar dari beberapa tahun hingga hanya beberapa bulan.