Geger Air Tertua di Bumi Ditemukan, Seperti Ini Rasanya

Ilustrasi air di dalam goa.
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Tekno – Jika kamu menemukan air yang berumur lebih dari dua miliar tahun, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tergoda untuk langsung meminumnya? 

Nah, seorang ilmuwan yang menemukan air tertua yang pernah ditemukan di Bumi itu memutuskan tindakan terbaik tentu saja dengan meminumnya. 

Profesor Barbara Sherwood Lollar dari University of Toronto memimpin tim ahli geologi yang mempelajari tambang Kanada pada tahun 2016 ketika dia membuat penemuan luar biasa. 

Ilustrasi air di Goa

Photo :
  • Wikipedia

Ilustrasi air karst di sebuah goa.

Photo :
  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Sumber air yang mereka temukan berusia antara 1,5 miliar dan 2,64 miliar tahun mengalir sekitar tiga kilometer di bawah permukaan , menurut pengujian penelitian. Itu adalah "benda cair" tertua yang pernah ditemukan di Bumi, mengingat betapa terisolasinya tempat itu. Menariknya, pengujian tersebut juga mengungkapkan bahwa pernah ada kehidupan di dalam air.

“Ketika orang berpikir tentang air ini, mereka berasumsi bahwa itu adalah sejumlah kecil air yang terperangkap di dalam batu,” kata Prof Sherwood Lollar, melansir Indy100, Senin, 30 Oktober 2023. 

“Tetapi kenyataannya, hal itu sangat meluap-luap di benak Anda. Air ini mengalir dengan kecepatan liter per menit, volume airnya jauh lebih besar dari perkiraan siapa pun,” lanjutnya mengungkapkan. 

Saat mencicipi air kuno tersebut, dia mengatakan bahwa rasa dari air tersebut “sangat asin dan pahit” dan “jauh lebih asin daripada air laut”.

Hal ini merupakan pertanda yang menggembirakan, karena air yang lebih asin cenderung memiliki umur yang lebih tua. Dalam kasus ini, dimana air telah menua selama miliaran tahun, hal ini tidak mengherankan. “Jika Anda seorang ahli geologi yang bekerja dengan bebatuan, Anda mungkin pernah menjilat banyak bebatuan,” kata Sherwood Lollar.

Timnya juga menemukan bahwa pernah ada kehidupan di dalam air, dengan melihat sulfat (komposisi garam) di dalamnya. “Kami dapat menunjukkan bahwa sinyal yang kami lihat dalam cairan pasti dihasilkan oleh mikrobiologi, dan yang terpenting, telah dihasilkan dalam skala waktu yang sangat lama." 

Menambahkan, mikroba yang menghasilkan tanda tersebut tidak dapat melakukannya dalam semalam dan harus terjadi dalam rentang puluhan tahun.

Ilustrasi air

Photo :
  • Pixabay

"Ini harus menjadi indikasi bahwa organisme telah hadir dalam cairan ini dalam skala waktu geologis.” Untungnya, ilmuwan tersebut tidak memiliki reaksi seperti film fiksi ilmiah yang menakutkan saat meminum air kuno tersebut, dan masih hidup untuk menceritakan kisah tersebut. 

Penelitian ini diterbitkan di jurnal Nature pada tahun 2016.