Kompetensi Logistik Dibutuhkan di Era Digital

Transformasi digital.
Sumber :
  • Onalytica

VIVA Tekno – Perkembangan tingkat minat generasi muda terhadap bidang logistik menunjukkan trend yang positif. Hal ini dapat dilihat dari tren meningkatnya pembukaan program studi baru di beberapa universitas terkait tersebut.

Periode 2020-2023, berdasarkan data BAN-PT, terdapat 19 program studi baru didirikan untuk jenjang D3 hingga S2 Logistik.

Dalam 3-5 tahun terakhir, minat generasi muda terhadap mengikuti program studi yang berkaitan dengan transportasi dan logistik di berbagai universitas mengalami peningkatan.

Perkembangan e-commerce dan kemajuan teknologi dalam integrasi proses logistik menjadi salah satu daya tarik bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi untuk terlibat dalam pengembangan logistik di era digital.

E-commerce.

Photo :
  • Unsplash

"Untuk Politeknik APP Jakarta sendiri, dalam 3-5 tahun terakhir, jumlah peminat Program Studi Logistik meningkat sekitar 10-15 persen setiap tahunnya," ungkap Ketua Program Studi Manajemen Logistik Industri Elektronika Politeknik APP Jakarta Erika Fatma.

Lebih lanjut Erika menyampaikan bahwa tantangan perguruan tinggi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) saat ini adalah berpacu dengan perubahan di industri yang bergerak dengan sangat cepat.

Tingginya laju perubahan tersebut memerlukan upaya ekstra untuk memastikan bahwa kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan, dapat menyiapkan SDM yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang erat antara dunia industri dan pendidikan. Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Program Studi S1 Logistik, ITL Trisakti Sita Aniisah Sholihah menjelaskan terjadinya pergeseran peran sektor logistik dan transportasi yang kini semakin strategis bagi suatu perusahaan.

Era teknologi digital menjadi salah satu akselelator bagi sektor logistik dan transportasi. Menurut dia, terjadinya perluasan lingkup tanggung jawab divisi logistik dan perlunya meningkatkan kompetensi.

Tranformasi digital (AI, IoT, blockchain, big data) banyak melakukan evolusi rantai pasok di sisi aliran informasi. Di mana itu merupakan kemampuan baru dalam transformasi digital meliputi proses, talenta, teknologi, dan tata kelola.

Dengan demikian, lanjut Sita, kompetensi yang paling banyak dibutuhkan di era digital adalah perencana dan analis.

"Kemampuan yang dibutuhkan di masa depan yaitu complex problem solving, social skill, process skill, system skill, dan cognitive skill (cognitive flexibility, creativity, logical reasoning, problem sensitivity, mathematical reasoning, and visualization)," tegas dia.

Oleh sebab itu, secara potensi karir semakin prospektif, para profesional di bidang logistik dan transportasi ini semakin banyak yang menempati posisi manajerial bahkan manajemen puncak.

Hal inilah, menurut Sita, yang kemudian menjadi daya tarik generasi muda kita untuk menekuni bidang ini.

"Dulu logistik dan transportasi dianggap sekadar pendukung bisnis dalam pendistribusian dan inventori barang, namun sekarang logistik menjadi salah satu faktor krusial bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, dan menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan daya saing," jelasnya.

Direktur Pelaksana Trie Maulana Apriyanto (kiri) dan Direktur Utama TIKI Yulina Hastuti.

Photo :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Direktur Utama Titipan Kilat (TIKI) Yulina Hastuti mengaku akan terus konsisten dalam mendukung dan berkontribusi pada pembangunan dan pengembangan sektor kurir dan logistik di Indonesia.

Regenerasi di sektor ini perlu terus diupayakan dengan melibatkan para pelaku industri agar kompetensi yang dicetak sesuai dengan kebutuhan industri masa depan yang semakin digital.

Hal inilah yang melatarbelakangi kami menggandeng seluas-luasnya lembaga pendidikan tinggi untuk berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan di industri transportasi dan logistik yang bermanfaat bagi generasi mendatang.

"Kami mengajak generasi muda Indonesia untuk mengenal lebih jauh potensi industri kurir, dan juga potensi menjadi logistic entrepreneur. Melalui program kemitraan, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia untuk memiliki bisnis logistik. Salah satunya bergabung bersama TIKI," kata Yulina.