Anggur Berusia 5 Ribu Tahun Ditemukan di Makam Ratu Mesir
- India Times/Wikimedia Commons
Mesir – Sebuah penemuan arkeologi yang sangat menarik terjadi ketika para peneliti secara tidak sengaja menemukan anggur yang telah diolah selama hampir 5.000 tahun. Penemuan ini terjadi selama penyelidikan makam seorang ratu Mesir yang bernama Ratu Meret-Neith di Abydos, Mesir.
Ratu Meret-Neith sendiri diketahui adalah seorang wanita berpengaruh pada masanya, dan bahkan ada kemungkinan bahwa dia adalah firaun wanita pertama Mesir.
Ketika para arkeolog menjelajahi makam Ratu Meret-Neith, mereka menemukan berbagai barang berharga, termasuk bejana berisi anggur. Anggur tersebut diyakini telah ditempatkan di makamnya sekitar 5.000 tahun yang lalu, seperti dilansir dari India Times.
Menurut Profesor Christiana Kohler, seorang ahli arkeologi yang terlibat dalam penelitian ini, anggur dalam bejana-bejana tersebut sudah tidak dalam bentuk cair lagi, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu anggur merah atau putih.
Namun, penemuan ini sangat penting karena merupakan salah satu bukti tertua tentang produksi anggur. Penemuan sejenis juga telah dilaporkan di makam lain di Abydos, yang menunjukkan bahwa praktik pembuatan anggur sudah ada sejak zaman kuno Mesir.
Selain menemukan anggur, para peneliti juga menemukan banyak jejak organik lainnya, seperti biji anggur dan kristal, yang mungkin merupakan tartar. Semua temuan ini sedang dalam proses analisis ilmiah untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang cara pembuatan anggur dan praktik pemakaman kuno di Mesir.
Selain mengungkapkan rahasia pembuatan anggur kuno, penemuan ini juga menggugurkan teori sebelumnya tentang pengorbanan manusia dalam ritual pemakaman kerajaan selama Dinasti Pertama Mesir.
Sebelumnya, banyak yang mengira bahwa pengorbanan manusia merupakan bagian dari ritual pemakaman kerajaan, tetapi penemuan ini menunjukkan bahwa praktik pemakaman ini mungkin berlangsung dalam beberapa tahap selama beberapa generasi.
Penemuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah produksi anggur dan praktik pemakaman kuno di Mesir. Meskipun anggur tersebut tidak bisa diminum lagi, penemuan ini tetap menjadi salah satu penemuan arkeologi yang sangat menarik dan penting untuk pemahaman sejarah kuno.