Geger Cahaya Api Mengerikan Muncul Terangi Langit Malam

Cahaya api mengerikan muncul menerangi langit malam di Oxford.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Tekno – Cahaya api merah menerangi langit Oxford pada Senin malam, 2 Oktober 2023. Rekaman kejadian itu pun viral di media sosial.

Bila dilihat dari kejauhan, cahaya itu membuat langit malam Oxford terlihat seperti langit jingga fajar. "Apa itu? Itu masif. Ya Tuhan, lihat itu," ujar seorang pria yang merekam video viral tersebut.

Cahaya Api Mengerikan Muncul Terangi Langit Malam di Oxford

Photo :
  • Istimewa

Berdasarkan laporan BBC, Rabu, 4 Oktober 2023, sumber cahaya itu ternyata adalah ledakan di sebuah fasilitas daur ulang limbah makanan. Lokasi disambar petir sehingga terjadi kebakaran. Kepolisian setempat juga berkata ada sambaran petir.

Perusahaan itu adalah Severn Trent Green Power Plant yang berlokasi di Cassington, sebelah utara Oxford. Pabrik itu mengolah limbah makanan menjadi biogas.

Perusahaan itu berkata sambaran petir itu memicu ledakan pada salah satu tanki biogas pada sekitar pukul 19:20 malam waktu setempat.

Tidak ada yang terluka pada kejadian ini. Para staff bekerja dengan petugas pelayanan darurat untuk mengamankan lokasi.

Enam mobil pemadam kebakaran, 40 petugas pemadam, empat ambulans, serta petugas kepolisian dikerahkan ke tempat lokasi.

Cahaya Api Mengerikan Muncul Terangi Langit Malam di Oxford

Photo :
  • Istimewa

Dewan County Oxfordshire berkata kru pemadam juga menggunakan alat aerial dan tank air untuk menjinakkan api. Staf di Universitas Oxford, Jack Frowde, mengaku sedang duduk di dapur ketika ruangannya mendadak terang kemudian ada suara seperti sambaran petir.

"Saya lari untuk merekam sinar oranye tersebut sebagaimana itu pudar dalam 20 detik," ujarnya.

Hal itu mengakibatkan polusi udara, sebagaimana dilansir dari phys.org, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Planetary Health tahun lalu, polusi udara menyebabkan sekitar 4,5 juta kematian pada 2019.

Dalam penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Nature, para ahli menggunakan data, teknologi pembelajaran mesin, dan model matematika untuk menghitung jumlah partikel halus yang disebut PM2.5 dan kadar ozon di permukaan bumi yang dihasilkan oleh kebakaran lahan dari 2000 hingga 2019.